Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar! (Mazmur 51:3)
Mulyono kecil bermain riang gembira di taman. Tanpa sengaja, ia tersandung dan jatuh. Lututnya terluka dan berdarah. Ia menangis, bukan hanya karena rasa sakit, tetapi juga karena menyadari celananya yang baru kini kotor terkena tanah. Dengan wajah penuh penyesalan, ia berlari menuju ibunya. Sang ibu, dengan penuh kasih sayang, memeluknya, membersihkan lukanya, dan mengganti celananya. Mulyono kembali ceria, seolah-olah jatuh dan luka tadi tak pernah terjadi.
Mazmur 51 merupakan doa pertobatan Daud setelah ia jatuh dalam dosa. Daud menyadari betapa dalam ia telah melukai hati Allah. Namun, di tengah penyesalannya, ia menemukan pengharapan. Daud mengimani bahwa Allah itu Maha Pengasih dan Penyayang. Allah sudi mengampuni dan memulihkan orang yang sungguh- sungguh bertobat. Dalam limpah kasih karunia-Nya, Allah sanggup menciptakan hati yang murni dan mengaruniakan keteguhan. la memberikan sukacita keselamatan serta kekuatan, supaya orang yang telah diampuni dosanya hidup dalam kebenaran.
Apakah saat ini ada dosa yang kita simpan dalam diri? Mari, akui kesalahan kita, mohon pengampunan- Nya, dan terima pemulihan dari-Nya. Jangan biarkan rasa malu menghalangi kita untuk mengalami kasih karunia Allah yang melimpah. Allah itu setia dan adil. Dia sanggup membersihkan kita dari segala kejahatan. Datanglah kepada-Nya dengan iman. Hiduplah dalam pertobatan dan kepatuhan. [Pdt. Essy Eisen]
REFLEKSI:
Apakah masih ada dosa yang belum kita akui kepada Allah?
Ayat Pendukung: Kej. 6:1-6; Mzm. 51:1-10; 1 Tim. 1:1-11
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.