Haleluya! Bersyukurlah kepada TUHAN, sebab Ia baik! Sesungguhnya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya. (Mazmur 106:1)
Pada suatu hari Minggu ketika akan meninggalkan rumah untuk pergi ke gereja, suami saya menyalakan obat nyamuk bakar di pinggir tembok sebelah kamar tidur saya yang terhubung ke bagian luar rumah. Sepulang dari gereja saya merasa was-was saat melihat ada asap. Ternyata barang-barang plastik di bagian luar kamar sudah meleleh semuanya, dan pintu kaca kamar sudah retak. Namun syukurlah Tuhan baik, api tidak masuk ke dalam kamar. Ketika saya meminta suami untuk mengganti pintu kaca yang retak, ia berkata, “Tidak perlu diganti, supaya setiap kita melihat pintu kaca yang retak kita mengingat kebaikan Tuhan.”
Pemazmur mengajak umat TUHAN untuk selalu mengingat kebaikan-Nya dalam kehidupan mereka. Karya TUHAN yang besar adalah pembebasan umat Israel dari perbudakan di Mesir. Dengan perbuatan-Nya yang ajaib TUHAN menghardik Laut Teberau sehingga umat Israel dapat berjalan melewati lautan yang kering seperti melewati padang gurun. Oleh karena itu mereka menyanyikan puji-pujian kepada-Nya: “Haleluya! Bersyukurlah kepada TUHAN sebab la baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya.”
Karya Tuhan dalam kehidupan kita sebagai umat-Nya juga senantiasa nyata dari waktu ke waktu, bahkan tak terhitung banyaknya. Kita perlu terus mengingat segala kebaikan Tuhan dan senantiasa bersyukur atas kasih setia-Nya yang tak berkesudahan. Kita perlu terus menceritakan campur tangan Tuhan yang tak terduga dalam setiap persoalan yang kita hadapi. Janganlah pernah melupakan kebaikan Tuhan, sebaliknya bersyukurlah senantiasa. [Pdt. Melani Ajub Egne]
REFLEKSI:
Ingatlah selalu kebaikan Tuhan yang nyata dalam kehidupan kita sebagai bukti bahwa Tuhan senantiasa hadir dalam hidup kita.
Ayat Pendukung: Bil. 27:1-11; Mzm. 106:1-12; Luk. 11:33-36
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.