“… sebab mataku telah melihat keselamatan yang dari pada-Mu, yang telah Engkau sediakan di hadapan segala bangsa ….” (Luk. 2:30-31)
Pernahkah kita berpikir apa yang membuat hidup kita berharga? Ada orang-orang yang percaya bahwa kehidupan yang berharga hanyalah milik orang-orang yang melakukan hal-hal besar. Entah itu dengan menjadi aktivis di lingkungan sekitar kita, atau menjadi panutan bagi banyak orang, atau memberikan apa yang kita punya, atau aktif melayani di gereja. Namun, benarkah hanya itu?
Perikop hari ini mempertemukan kita dengan Simeon. Simeon adalah seorang yang menantikan penghiburan bagi Israel dan kepadanya telah dinyatakan bahwa ia tidak akan mati sebelum ia melihat Mesias. Ia melihat Yesus sebelum akhir hidupnya dan setelah itu ia pergi dengan damai sejahtera. Meski tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan besar seperti tokoh-tokoh lain dalam Alkitab, tetapi kita dapat melihat betapa kisah Simeon menjadi berharga karena perjumpaannya dengan Sang Mesias.
Dalam hidup kita, mungkin kita telah melakukan banyak pekerjaan besar. Kita dapat saja terkecoh dengan menduga bahwa hidup kita berharga karena kita melakukan semuanya itu untuk Tuhan. Atau menganggap Tuhan mengasihi kita karena kita melakukan semua itu. Kisah Simeon yang kita baca hari ini menyadarkan kita bahwa yang membuat hidup kita berharga bukanlah pelayanan yang kita lakukan, melainkan karena keselamatan dari Allah telah dinyatakan bagi kita. Pelayanan kita adalah wujud ungkapan syukur atas keselamatan dari-Nya. [Pdt. Agetta Putri Awijaya]
REFLEKSI:
Hidup kita berharga bukan semata-mata karena apa yang kita lakukan, melainkan karena keselamatan yang Allah nyatakan bagi kita.
Ayat Pendukung: Mzm. 93; 2Taw. 34:20-33; Luk. 2:25-38
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.