Bapak Pendeta yang baik, Mohon berkenan memberikan pencerahan atas kegelisahan dan kegemasan saya menghadapi sikap dan pandangan seperti ini dalam kehidupan bergereja di GKI yang sangat saya cintai ini:
1. Bagaimana menyikapi orang yang selalu membawa pandangan/ pemahaman teologi yang berbeda dengan GKI ke tengah kalangan GKI? Dia tetap mengaku sebagai anggota GKI, tapi pandangannya justru lebih sering mengoreksi/menyalahkan GKI menurut kacamata teologi yang dipelajarinya entah di mana itu.
2. Apakah benar cara memahami Alkitab itu terbatas dan hanya menurut apa yang tersurat dalam Alkitab itu sendiri, sehingga sesuatu yang tidak tertulis dalam Alkitab tidak layak menjadi bahan pertimbangan atau diskusi dalam upaya memahami maksud Firman Tuhan itu sendiri?
3. Benarkah para modernis (teolog, scholar, scientist) hanya mencari-cari alasan melalui penyelidikan, penemuan, dan fakta-fakta yang mereka tampilkan untuk meragukan atau bahkan menyangkali kuasa Allah?
Demikian saya sampaikan, semoga bisa mendapatkan pencerahan dari Bapak.
Salam dan hormat saya,
-Rianty Anggie
Jawab: Ibu Rianty yang baik, Terima kasih untuk kecintaan Ibu kepada GKI.
Memang menjengkelkan menghadapi orang yang tinggal di rumah kita, tetapi tidak mau mengikuti aturan rumah tangga kita. Mereka ini mirip orang yang tinggal di Indonesia, warga negara Indonesia, tetapi aturannya maunya serba Arab atau yang lain… tetapi, fakta itu kan ada. Nah, bagaimana cara menghadapinya? (Mereka yang tinggal di GKI, mungkin juga anggota GKI, tetapi pemahaman teologinya bukan GKI).
Saya kira cara menghadapinya mirip cara negara menghadapi warganya yang terpapar ideologi asing:
- Perkuat pemahaman dan ajaran GKI. Ajarkan ajaran GKI sejak anak anak.
- Ingatkan bahwa setiap orang boleh punya ajaran teologinya, tetapi ketika ia menjadi warga GKI, ia mesti menyesuaikan ajarannya dengan ajaran GKI. Atau jika memang itu keyakinannya, maka biarlah itu menjadi keyakinannya, tetapi jangan disebarkan di GKI. Kita menghormati kok keyakinan yang berbeda, pada lain sisi hormatilah juga orang GKI yang mau memegang ajaran dan keyakinannya.
- Jika mereka yang ajarannya berbeda itu sampai pada tahap mengganggu atau menimbulkan perpecahan, ya gereja harus berani menempuh langkah-langkah penggembalaan kepada mereka.
Nah, sekarang saya akan menjawab pertanyaan Ibu yang kedua. Sebenarnya, Tuhan menyapa dan berfirman kepada manusia melalui banyak cara. Dalam kitab Mazmur sering dikatakan bahwa ‘langit menceritakan kemuliaan Tuhan’. Artinya, Tuhan bisa menyapa kita melalui alam. Kadang-kadang peristiwa tertentu dalam kehidupan ini bisa menjadi cara Tuhan menyapa kita.
Meskipun begitu, cara paling spesifik bagi Tuhan untuk menyapa kita adalah melalui Alkitab. Itu sebabnya Alkitab disebut sebagai Firman Tuhan, karena di dalam Alkitab kita menemukan Tuhan yang menyapa kita. Jadi boleh saja menelaah Firman Tuhan dari banyak peristiwa kehidupan, tetapi semuanya itu harus dikonfirmasi dari Alkitab. Jangan sampai apa yang kita pahami itu melenceng jauh dari Alkitab. Jadi ini bukan soal boleh atau tidak boleh, melainkan untuk amannya, pakailah Alkitab saja sebagai pedoman, karena Alkitab itu cukup.
Nah, sekarang saya jawab pertanyaan ketiga.
Para ilmuwan melakukan penelitian sesuai bidang keilmuan masing-masing tanpa bermaksud merendahkan atau menyangkali kuasa Allah. Bahwa hasil penelitian mereka itu ternyata ‘bertentangan’ dengan Alkitab, ya tidak masalah, karena hasil penelitian mereka itu kan berdasarkan bidang keilmuan mereka. Jadi tidak bisa dipertentangkan begitu saja. Saya kira itu jawaban saya, semoga membantu pergumulan dan kegelisahan Ibu.•
|PDT. EM. RUDIANTO DJAJAKARTIKA
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.