Bertandinglah dalam pertandingan iman yang benar dan rebutlah hidup yang kekal. (1Tim. 6:12)
Kita mengenal ilustrasi tiga pendaki gunung. Semua memiliki tujuan yang sama, tetapi tidak semua tiba di puncak gunung. Sebab, ada yang menyerah sebelum mendaki; ada yang mendaki, tetapi putus asa dan hanya puas berkemah di kaki gunung; dan ada juga yang setia pada tujuan akhir sehingga tiba di puncak gunung dan menikmati keindahan alam khas puncak gunung. Hidup beriman kita juga punya tujuan. Apakah kita menyerah dan menjadi putus asa, atau tetap terus melangkah dalam kesetiaan iman karena penyertaan Roh Kudus?
Dengan menggunakan gambaran sebuah pertandingan, Rasul Paulus menasihatkan Timotius tentang kesungguhan hidup sebagai pengikut Kristus. Sifat dari pertandingan apa pun selalu sama: memenangkan atau dikalahkan. Rasul Paulus tidak ingin Timotius kalah oleh godaan zaman yang berujung pada kehampaan hidup. Oleh sebab itu, mesti ada disiplin dan perjuangan keras darinya untuk tetap mengarahkan diri pada nilai-nilai Injil Kristus. Hanya di dalam hikmat Allah, hidup menjadi sungguh bermakna dan terberkati.
Kita masing-masing memiliki pertandingan iman yang berbeda- beda, dan Allah menghendaki kita tidak menyerah dan kalah. Roh Kudus akan menguatkan kita untuk tetap sungguh-sungguh beriman pada Kristus. Maka, mari terus tekun memperjuangkan apa yang harus kita perjuangkan sebagai pengikut Kristus! Dengan kekuatan anugerah Tuhan, kita percaya bahwa hasil akhir pertandingan iman kita tidak akan mengecewakan. [Pdt. Essy Eisen]
REFLEKSI:
Apakah kita yakin bahwa Allah selalu memampukan kita dengan kuasa Roh-Nya yang kudus untuk memenangkan pertandingan iman kita?
Ayat Pendukung: Mzm. 16; Dan. 4:4-18; 1Tim. 6:11-21
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.