Kasih-KU Melintasi Batas, Bagaimana dengan Kasihmu?

Yohanes 15:9-17

Belum ada komentar 81 Views

Yohanes 15: 9 berkata, “Seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikianlah juga Aku telah mengasihi kamu…” Kasih adalah hal yang sangat sering dibicarakan di kehidupan kristiani. Bahkan Tuhan Yesus saja di dalam kehidupan dan karya-Nya banyak berbicara tentang kasih. Kasih menjadi corak penting dalarm ajaran Kristen. Sepertinya tidak mungkin bagi seorang Kristen untuk tidak mengetahui tentang kasih. Hanya saja, tidak pula semua orang Kristen melakukannya.

Kita percaya bahwa kasih Allah dalam kehidupan adalah nyata. Tuhan Yesus sendiri menunjukkan kasih Allah dalam karya keselamatan di kayu salib. Seakan Allah menembus batas-batas yang memisahkan manusia daripada-Nya. Allah menjadi manusia, hidup diantara manusia lainnya, dan menyelamatkan manusia dari dosa. Sebuah tindakan kasih yang sangat besar dari Allah kepada seluruh ciptaan yang dikasih-Nya. Lantas apa yang seharusnya dilakukan oleh orang percaya?

Orang percaya itu seperti kran air. Setiap kran air pasti memiliki sumber air untuk dialirkan dan Allah adalah sumber yang tidak pernah habis. Pertanyaanya bagi kita, “Apakah kasih yang sudah kita rasakan, kita alirkan pula di dalam kehidupan sehari-hari?” Kran air yang tidak pernah dibuka, biasanya akan mengeluarkan air yang keruh dan sedikit berbau ketika dibuka kembali . Kita sudah menerima dan sadarakan kasih Allah yang begitu besar. Maka dari itu, kita pun perlu untuk melakukannya di dalam kehidupan sehari-hari. Seperti kran air yang menerima air dari sumbernya, untuk selanjutnya dialirkan agar kehidupan menjadi lebih bermakna tidak seperti air yang keruh.

Pada bagian Yohanes 15:16 tertulis, “Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap,” Begitu pula pada Yohanes 15:17, “Inilah perintah-Ku kepadamu: Kasihilah seorang akan yang lain.” Allah mau kita hidup di dalam kasih-Nya, dan sebagai seseorang yang hidup di dalam Tuhan maka perlu juga melakukan tugas untuk mengasihi sesama,

Kehidupan kristiani bukanlah seperti kran yang tertutup melain kran yang mampu terus terbuka untuk mengalirkan air karena kita memiliki sumber yang berlimpah. Yohanes 1:14 mengatakan, “Firman telah menjadi manusia.” Dalam bahasa Yunani berbunyi “Logos sarx egeneto” atau “Firman telah menjadi daging.” Arti sederhananya bahwa dalam mengasihi manusia Allah tidak hanya berkata-kata, melainkan per- kataan dan segala firman-Nya menjadi nyata melalui Yesus Kristus.

Lalu bagaimana dengan kita? Apakah kehidupan kristiani yang sering membahas tentang kasih hanyalah berupa kata-kata? Ataukah kita juga terpanggil untuk menjadikan itu nyata di dalam kehidupan kita? Kita tidak sekedar menikmati kasih Allah, tetapi juga terpanggil untuk menghadirkannya di dunia. Tidak sekedar berbicara dan mendengarkan tentang kasih, tetapi kasih itu dinyatakan melalui perbuatan terhadap sesama. Mari saling mengasihi! (LS)

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Khotbah Minggu
  • BUKAN LAGI HAMBA TETAPI SAHABAT
    Yohanes 15:9-17
    Sebelum Tuhan Yesus berpisah dengan para murid-Nya, Dia mengubah status para murid-Nya. Dari status hamba menjadi sahabat. Kata Hamba...
  • Melekat pada Kristus
    Yohanes 15:1-8
    Salah satu keunikan Injil Lukas, dibandingkan ketiga injil lainnya, adalah melimpahnya kisah Yesus makan bersama orang lain. Injil Lukas...
  • Engkaulah Gembala yang Baik
    Yohanes 10:11-18
    Saya menyarankan Anda membaca secara berurutan Yohanes 10 dan 15. Maka, jika Anda jeli, Anda akan mendapati sebuah kesamaan...
  • Yesus yang Lapar
    Lukas 24:36b-48
    Salah satu keunikan Injil Lukas, dibandingkan ketiga injil lainnya, adalah melimpahnya kisah Yesus makan bersama orang lain. Injil Lukas...