“Hal itu bagimu harus menjadi tanda pada tanganmu dan menjadi peringatan di dahimu, supaya hukum TUHAN ada di bibirmu; ….” (Kel. 13:9)
Pernahkah Anda mendengar kata ‘filakteri’? Filakteri adalah kotak-kotak kulit tempat menaruh kertas kulit yang bertuliskan teks-teks kitab Suci. Dalam tradisi orang Yahudi, sebelum doa pagi, filakteri diikat di kepala dan lengan kiri. Hal ini sebagai tanda bahwa firman Tuhan itu harus terus-menerus diingat. Bagaimana dengan Anda? Apa tanda Anda untuk mengingat dan melakukan firman Tuhan?
Bagi bangsa Israel, Perayaan Roti Tidak Beragi merupakan tanda untuk mengingat dan mempelajari hukum-hukum TUHAN. Perayaan tersebut menjadi pengingat seperti tanda yang diikat pada tangan atau dahi. Diikat di dahi dengan maksud agar bangsa Israel tetap mengingat atau menghafal firman TUHAN. Diikat di tangan agar firman TUHAN itu dilakukan. Hal ini bertujuan agar perintah-perintah TUHAN bukan hanya diingat, namun dilakukan juga. Kebiasaan ini harus diteruskan dari tahun ke tahun oleh satu generasi ke generasi selanjutnya, agar firman Tuhan itu terus diucapkan dan dibicarakan, sebab TUHAN mengeluarkan bangsa Israel dari Mesir dengan kuasa-Nya yang besar.
Perintah Tuhan ini menjadi peringatan bagi kita juga agar selalu mengingat dan mempraktikkan firman TUHAN. Membicarakan dan mengajarkan berulang-ulang kepada anak, cucu, serta semua anggota keluarga. Membangun keluarga yang tekun dan disiplin membaca Alkitab. Karena teladan dan kebiasaan yang baik akan melahirkan keturunan yang taat melakukan firman-Nya. [Pdt. Norita Yudiet Tompah]
REFLEKSI:
Generasi yang takut akan Tuhan lahir dari keluarga yang tekun mengingat dan melakukan firman Tuhan dalam hidup setiap hari.
Ayat Pendukung: Mzm. 121; Kel. 13:1-10; Mat. 21:18-22
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.