Dan Tuhan melakukan hal itu keesokan harinya; segala ternak orang Mesir itu mati, tetapi dari ternak orang Israel tidak ada seekor pun yang mati. (Kel. 9:6)
Waktu masih kuliah, di kampus, ada peraturan yang menentukan mahasiswa lolos mata kuliah atau gagal. Kriteria gagal, jika absen melebihi 75% dari jumlah hari kuliah. Kriteria lolos, jika kurang dari 75% atau sekitar 4 kali tidak masuk. Aturan itu diberi sejak masuk kuliah dan dosen sering mengingatkan. Pilihan diberi: taat atau tidak, mau sukses atau gagal. Namun, ada saja mahasiswa yang tidak taat. Hukumannya yaitu gagal.
Ketidaktaatan dapat mendatangkan hukuman. Hal ini pun terjadi pada bangsa Mesir. Allah berkali-kali memperingatkan mereka, namun mereka tidak taat. Hukumannya, Allah memberikan tulah kelima yaitu penyakit sampar pada ternak mereka. Sebelum menghukum, Allah memberi peringatan untuk taat atau tidak. Allah bertindak bukan kemarin, bukan hari ini, namun besok hari. Artinya, Allah hendak memberikan kesempatan bagi Firaun dan bangsa Mesir untuk bertobat. Namun, Firaun memilih untuk tidak taat. Hukumannya, semua ternak mereka mati. Sedangkan, ternak bangsa Israel tak seekor pun mati. Allah berpihak kepada bangsa Israel yang taat dan setia kepada-Nya.
Tulah kelima ini mengandung peringatan bahwa sikap tidak taat bisa mengakibatkan kematian. Mereka yang menentang kehendak TUHAN, pasti menerima hukuman. Sebaliknya, kepada yang taat, Allah memberikan pertolongan dan keselamatan. Peringatan sudah diberi, kesempatan masih ada, tunggu apa lagi? Pilihan ada di tangan kita, mau selalu taat atau tidak. [Pdt. Norita Yudiet Tompah]
REFLEKSI:
Mengindahkan perintah Allah adalah bukti ketaatan kita kepada-Nya; pertolongan dan keselamatan diberi Allah bagi mereka yang mau taat.
Ayat Pendukung: Mzm. 149; Kel. 9:1-7; 2Kor. 12:11-21
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.