“Demikian pula hal Kerajaan Sorga itu seumpama pukat yang dilabuhkan di laut, lalu mengumpulkan berbagai-bagai jenis ikan.” (Mat. 13:47)
Sebelum dilarang pemerintah, banyak nelayan yang menggunakan pukat untuk menangkap ikan. Biasanya, pukat itu berdiri tegak di antara dua kapal dan di setiap ujungnya ditambahkan pemberat sehingga pukat itu tenggelam. Pukat itu dibiarkan selama beberapa saat, kemudian ditarik ke arah pantai secara perlahan. Saat itulah, ikan-ikan besar dan kecil terperangkap dalam pukat. Setelah tiba di pantai, barulah proses pemilahan dimulai.
Yesus mengatakan bahwa Kerajaan Surga ibarat pukat. Ia ditebarkan di dunia untuk menangkap sebanyak mungkin orang. Berita mengenai Kerajaan Surga ini disiarkan ke seluruh dunia agar semakin banyak orang yang mengenal Yesus Kristus, dan semakin banyak pula yang menjadi percaya kepada Yesus Kristus. Proses penjaringan ini berlangsung lama dan seolah- olah lambat, sebab Tuhan ingin memastikan tidak ada yang tertinggal; Tuhan ingin semua orang selamat. Akan tetapi, prosesnya tidak berhenti di situ. Setelah proses menjaring selesai, dilanjutkan dengan proses pemisahan: yang baik dikumpulkan, yang buruk dibuang.
Laksana pukat yang diturunkan ke laut dan ditarik ke pantai secara perlahan, demikianlah gambaran hidup kita saat ini. Di dunia, tempat kita hidup ini, yang baik dan yang tidak baik tinggal bersama, kadang malah bercampur. Dalam situasi seperti ini, satu hal yang harus kita lakukan ialah selalu mendekat kepada Tuhan dan tetap melakukan segala yang baik. [Pdt. Eko Priliadona Susetyo]
REFLEKSI:
Apa kebaikan yang kulakukan hari ini?
Ayat Pendukung: Kej. 29:15-28; Mzm. 105:1-11, 45b; Rm. 8:26-39; Mat. 13:31-33, 44-52
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.