Dengan tidak beralih tiang awan itu tetap ada pada siang hari dan tiang api pada waktu malam di depan bangsa itu. (Kel. 13:22)
Melalui tiang yang memimpin perjalanan bangsa Israel, Tuhan menyatakan diri-Nya. Tiang itu hanya satu, bukan dua. Tiang yang satu itu dapat berubah bentuk sesuai waktu. TUHAN berjalan di depan mereka, pada siang hari dalam tiang awan untuk menuntun mereka di jalan, dan pada waktu malam dalam tiang api untuk menerangi mereka, sehingga mereka dapat berjalan siang dan malam (ay. 21).
Dapat dibayangkan, betapa panas teriknya gurun ketika mereka berjalan di siang hari. Panasnya dapat membuat kepala sakit, silaunya dapat membuat mata sulit memandang ke sekitar. Pada saat siang itulah, Tuhan menyertai bangsa Israel dalam bentuk awan yang dapat meneduhkan. Bayangkan, ratusan ribu laki-laki (lihat Bil. 1:45-46) dan keluarga mereka masing-masing, berada di gurun dalam kegelapan malam. Sulit bagi mereka untuk melihat anak-anak yang berlari ke sana-sini atau untuk mengantisipasi keadaan sekitar. Misalnya, apakah ada binatang buas atau longsoran pasir. Pada saat malam itulah, Tuhan hadir dalam bentuk api yang memberikan penerangan.
Bentuk penyertaan Tuhan kepada umat-Nya dapat berubah, sesuai dengan keadaan. Yang pasti adalah bahwa kehadiran-Nya tidak akan beralih, tidak hilang, selalu ada. Demikian pula dalam kehidupan kita. Cara Tuhan melindungi kita dapat berubah-ubah. Perubahan itu terjadi karena Tuhan sedang melakukan yang terbaik untuk melindungi kita. [Pdt. Novita Sutanto]
REFLEKSI:
Penyertaan Tuhan kepada kita tidak akan beralih, meskipun bentuk penyertaan yang kita lihat berbeda-beda.
Ayat Pendukung: Mzm. 102:1-17; Kel. 13:17-22; Kis. 7:17-40
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.