Janganlah kamu berbuat seolah-olah kamu mau memerintah atas mereka yang dipercayakan kepadamu, tetapi hendaklah kamu menjadi teladan bagi kawanan domba itu. (1Ptr. 5:3)
Di dalam gereja, ada jabatan pelayanan, yakni pendeta, penatua, diaken, dan badan pelayanan. Ada berbagai motivasi yang mendorong seseorang untuk melayani sebagai pejabat gereja. Tentu, motivasi yang tepat akan membuat pelayanan menjadi baik.
Bacaan kita berisi nasihat kepada para penatua. Dalam melayani, maka motivasi yang pertama adalah agar melayani jangan dengan terpaksa. Jika terpaksa, maka pelayanan akan terasa berat dan tidak ada sukacita. Melayani harus dengan rela. Hal kedua, melayani jangan untuk mencari keuntungan diri sendiri. Baik itu keuntungan finansial, ketenaran, atau apa pun. Jangan mencari itu dalam pelayanan. Melayani adalah pengabdian kepada Tuhan. Kita sudah memperoleh banyak hal dari Tuhan, maka melayani adalah kesempatan untuk memberikan yang terbaik bagi Tuhan. Hal ketiga, melayani jangan dengan perintah-perintah. Orang yang dilayani adalah domba-domba Tuhan, bukan milik sang penatua. Karena itu, seorang pelayan yang dipercaya menjadi gembala harus melayani dengan memberikan teladan, bukan karena merasa berkuasa atau mentang-mentang.
Pelayanan adalah anugerah Tuhan. Kita beroleh pemberian dari-Nya berupa kesempatan menjadi rekan sekerja-Nya. Maka, dalam setiap ladang pelayanan kita, mari kita melayani dengan sukarela, siap mengabdi kepada Tuhan melalui sesama, serta menjadi teladan bagi orang-orang yang kita layani. [Pdt. Novita Sutanto]
REFLEKSI:
Pelayanan adalah kesempatan dari Tuhan untuk menunjukkan syukur kita kepada-Nya.
Ayat Pendukung: Mzm. 100; Yeh. 34:17-23; 1Pet. 5:1-5
Bahan: Wasiat, renungan keluarga
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.