Bali adalah sebuah pulau yang terkenal sebagai tempat wisata yang indah. Jumlah wisatawan asing dan domestik yang berkunjung ke Bali selalu banyak. Sarana dan prasarana untuk memberi kenyamanan kepada wisatawan terus ditingkatkan. Berbagai tempat penginapan, tempat hiburan, dan tempat rekreasi terus dibangun. Perluasan dan peningkatan fasilitas terminal Bandara Ngurah Rai, pembangunan jalan tol, Taman GWK, adalah sebagian dari peningkatan fasilitas untuk wisatawan. Prospek kepariwisataan di Bali tetap tinggi.
Paduan Suara Wilayah Pondok Indah (PSWPI) berada di Bali dari tanggal 8 sampai 11 November 2019 dalam rangka pelayanan menyanyi pada Kebaktian Minggu di Gereja Kristen Protestan Bali (GKPB). Kesempatan ini juga dipergunakan untuk mengunjungi tempat-tempat wisata yang terkenal dan mencoba berbagai jenis kuliner yang ada di Bali. Itulah sebabnya kunjungan ke Bali ini diberi nama Yanwiskul, singkatan dari Pelayanan Wisata dan Kuliner.
Tempat Ibadah Lima Agama di Satu Tempat
Puja Mandala Nusa Dua adalah sebuah lokasi di mana lima tempat ibadah dibangun secara bertahap dari tahun 1997 sampai 2005 di atas lahan seluas 2 ha. Lima tempat ibadah tersebut adalah Mesjid Ibnu Batutah, Gereja Katolik Bunda Maria Segala Bangsa, Vihara Buddha Guna,. GKPB Jemaat Bukit Doa, dan Pura Jagat Natha.
Pada Kebaktian Minggu tanggal 10 November pk. 08.00 di GKPB Jemaat Bukit Doa, PSWPI mempersembahkan dua lagu, yaitu “Prayer of St Francis” dan “Persaudaraan yang Rukun”. Kebaktian tersebut dipimpin oleh Pdt. Kadek Mastra, sebagai pendeta Jemaat Bukit Doa, bersamaan dengan HUT ke-88 Sinode GKPB. PSWPI menyerahkan sumbangan untuk membantu biaya restorasi gedung gereja yang sedang berlangsung, serta suvenir GKI-PI dalam bentuk jam dinding.
Wisata
Beberapa tempat wisata telah dikunjungi oleh PSWPI. Tanah Lot yang makin baik fasilitasnya; Desa Panglipuran, sebuah desa yang bersih dan terpelihara baik, bahkan menjadi desa terbersih ketiga di dunia; Pantai Pandawa dengan fasilitas rekreasi yang semakin banyak, a.l. terbang layang; dan Garuda Wisnu Kencana (GWK) yang megah dengan ruang terbuka yang terpola baik. Kunjungan ke tempat-tempat wisata juga disertai kunjungan ke pusat-pusat pembelanjaan suvenir dan makanan. Krisna, Harum, Titiles, adalah tempat yang menjadi sasaran belanja.
Kuliner
Kuliner merupakan hal yang membuat heboh peserta dan panitia. Hal ini terlihat pada Rapat Panitia sebelum keberangkatan yang tidak jarang menimbulkan perdebatan yang cukup menarik, tapi ternyata keputusannya memang memuaskan peserta. Ada Wardhani, ada Wahaha, ada Bebek Tepi Sawah, ada Lulu Sop Kepala Ikan, ada Mak Jo…semuanya memang maknyuss, sehingga peserta lupa akan masalah berat badan.
Malam Keakraban
Malam terakhir, Minggu 10 November, menjadi malam keakraban yang penuh kesan. Menyanyi, menari dan bercengkerama membuat suasana sangat meriah. Taman yang indah di Royal Majesty Villa, tempat PSWPI menginap, sangat menunjang malam keakraban ini.
Terima kasih kepada Bapak/Ibu Arnold Harahap–Ria Tobing yang berkenan meminjamkan Royal Majesty Villa untuk digunakan oleh anggota PSWPI. Terima kasih kepada Panitia yang dengan sukacita menyiapkan dan menyelenggarakan Yanwiskul ini dengan baik dan mengesankan. Terima kasih kepada Pak Suandi, sebagai Ketua Panitia, yang telah memimpin jajarannya dengan sangat baik.•(Tom Surjadi)
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.