Mox Salvus Redeas

Belum ada komentar 355 Views

Ingar bingar pulang kampung—yang biasa disebut mudik—sudah hampir berakhir. Ribuan atau bahkan ratusan ribu orang yang dari Jakarta pulang ke kampung halaman untuk berlebaran bersama keluarga dan sanak saudara, saat ini hampir semua sudah kembali, malah biasanya banyak pendatang baru yang ikut dengan teman atau kerabat mereka untuk bekerja. Tentunya para pendatang baru ini memutuskan untuk ikut karena melihat atau mendengar “cerita sukses” dari teman-teman yang bekerja di Jakarta. Mereka tergiur juga untuk “sukses” seperti teman atau kerabat mereka tersebut atau karena ada pesanan dari majikan untuk mencari teman-teman yang ingin bekerja.

Konotasi mudik biasanya lebih ditujukan kepada para asisten rumah tangga yang pulang ke kampung halaman mereka dalam rangka Lebaran, tetapi mudik juga terjadi pada para pekerja kantoran dan perantau yang bekerja di luar kampung halaman mereka. Biasanya mereka ini mudik menggunakan mobil-mobil pribadi atau pesawat terbang. Maka tidak heran terjadi kemacetan di mana-mana, dan bisa kita lihat yang terlibat dalam kemacetan itu sebagian besar adalah mobil-mobil pribadi.

Demikian juga dengan pesawat terbang. Menjelang dan sesudah hari raya Idul Fitri, bandara-bandara penuh sesak, maskapai penerbangan menambah jumlah dan jadwal penerbangan. Semua ini untuk mengantisipasi meningkatnya penumpang yang akan mudik dan yang akan kembali ke tempat kerja mereka.

Ternyata, mereka yang bepergian ke luar kota bukan hanya akan pulang ke kampung halaman. Sebagian memanfaatkan waktu liburan untuk pergi ke tempat-tempat wisata, baik di dalam maupun di luar negeri. Bahkan banyak pula di antara mereka yang berlibur ke Jakarta, ikut menikmati sepinya kota dan menikmati tempat-tempat atau obyek-obyek wisata di sini. Mereka yang tidak merayakan Idul Fitri tetapi ikut ambil bagian dalam keramaian mudik ini, sebagian adalah mereka yang tidak mau repot akibat tidak adanya asisten rumah tangga yang sedang pulang kampung. Mereka akan kembali bersamaan dengan kembalinya para asisten rumah tangga dari kampung halaman.

Beberapa bulan yang lalu, saya pergi ke Bandung dan menginap di hotel Bidakara Grand Savoy Homann, sebuah hotel bersejarah yang sangat terkenal berkaitan dengan Konferensi Asia Afrika pada tahun 1955, karena banyak kepala negara menginap di sana. Suasana hotelnya sangat antik, kamar-kamarnya sangat besar dan sangat “vintage”, sebagian besar perabotannya masih asli terbuat dari kayu berwarna coklat, kamar mandinya berukuran sangat besar. Yang menarik, sebelum keluar dari lobi hotel, di bagian atas pintu ada tulisan “Mox Salvus Redeas”, bahasa Latin yang artinya “semoga Anda segera kembali dengan selamat”. Baru kali ini saya membaca tulisan tersebut, tetapi ternyata moto ini sangat terkenal di antara para wisatawan. Bagi orang-orang yang akan kembali ke tempat asal mereka setelah berlibur atau berwisata dari suatu daerah, kita bisa mengatakan, “Semoga Anda segera kembali dengan selamat”.

Ucapan ini juga berlaku bagi mereka yang akan pulang ke kampung halaman dalam rangka mudik Lebaran. Kita doakan agar mereka dapat segera sampai di tempat yang dituju dengan selamat. Atau bagi mereka yang akan kembali ke kota asal setelah berlibur dan bertemu keluarga di kampung halaman, atau kepada mereka yang habis menikmati liburan di Jakarta, kita dapat mengucapkan “Mox Salvus Redeas”, semoga Anda segera kembali dengan selamat.

Jadi, ucapan ini dapat disampaikan kepada siapa saja, kepada mereka yang hendak kembali sehabis berlibur atau kepada mereka yang akan bepergian ke luar kota atau luar negeri, atau kepada mereka yang akan kembali bekerja di tempat asal mereka.

Mox Salvus Redeas, semoga Anda dapat segera kembali dengan selamat, may you soon return save.

>> SINDHU SUMARGO

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Artikel Lepas
  • Kami Juga Ingin Belajar
    Di zaman ini, dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin cepat, manusia justru diperhadapkan dengan berbagai macam masalah...
  • KESAHAJAAN
    Dalam sebuah kesempatan perjumpaan saya dengan Pdt. Joas Adiprasetya di sebuah seminar beberapa tahun lalu, ia menyebutkan pernyataan menarik...
  • Tidak Pernah SELESAI
    Dalam kehidupan ini, banyak pekerjaan yang tidak pernah selesai, mulai dari pekerjaan yang sederhana sampai pekerjaan rumit seperti mengurus...
  • Mengenal Orang Farisi
    Bedah Sejarah Israel Di Masa Yesus
    Arti Kata Farisi Kata Farisi—yang sering diterjemahkan sebagai ‘memisahkan/terpisah’— menunjukkan sikap segolongan orang yang memisahkan diri dari pengajaran—bahkan pergaulan—...
  • Mengenal Sosok Herodes
    Bedah Sejarah Israel Di Masa Yesus
    Herodes dalam Injil Banyak orang tidak terlalu menaruh perhatian pada sosok Herodes dalam Injil. Kebanyakan mereka hanya tahu bahwa...