“Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku.” (Yoh. 13:21)
Dunia kedokteran semakin maju. Dengan CT-Scan misalnya, setiap bagian tubuh kita dapat dipindai dan dicermati dalam figur irisan-irisan detail yang akan menolong tenaga medis untuk menganalisa, jika ada suatu masalah. Namun, sampai saat ini, belum ada perangkat yang dapat memindai dan menganalisa apa yang ada di dalam pikiran dan hati seseorang.
Yudas Iskariot menyimpan sesuatu di dalam pikiran dan hatinya yang hanya diketahui oleh Yesus. Sesuatu yang jahat dan keji yang sangat bertentangan dengan pelajaran yang sudah disimaknya dari Yesus. Rekan-rekan sepelayanannya tidak mengetahui hal itu, sebab Yudas dengan lihai menyembunyikannya. Tetapi, Yesus tahu. Indahnya, Yesus masih memberikan kepada Yudas kesempatan untuk melangkah keluar menuju pembaruan hidup. Saat mengetahui bahwa Yesus tahu niat jahat yang hendak dilakukannya, ketimbang mengambil langkah yang berbeda, Yudas malah membiarkan kuasa Iblis menguasainya.
Sepandai-pandainya kita menyimpan kejahatan dan menjadi munafik di antara sesama, apa yang kita simpan itu tidak pernah tersembunyi dari pandangan Allah. Tinggi hati dan tidak percaya pada kuasa kasih Allah yang memulihkan adalah penyebab kita menjadi munafik dan tidak mau keluar menuju pembaruan hidup. Allah di dalam kasih Kristus bersedia menyapa dan membarui hidup kita. Lalu, jika Yesus tahu, mau dan menghendaki kita mengambil langkah yang berbeda, apakah kita mau? [Pdt. Essy Eisen]
DOA:
Ya Bapa, ampunilah kemunafikanku. Kuasailah pikiran dan hatiku dengan kuasa kasih-Mu, supaya aku bertobat. Amin.
Ayat Pendukung: Kel. 12:1-4, (5-10), 11-14; Mzm. 70; Ibr. 12:1-3; Yoh. 13:21-32
Bahan: Wasiat, renungan keluarga
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.