Minggu ini adalah Minggu Kristus Raja, akhir tahun liturgi gereja. Minggu depan adalah Adven I, awal tahun gereja. Gelar Yesus dalam penceritaan Matius bergeser dari Anak Manusia menjadi Raja dan Hakim (31). Ia adalah penguasa kerajaan Sorga mulia. Ia menempati tahta kemuliaan-Nya. Dalam kisah yang sama, Yesus dihayati juga sebagai Sang Gembala, Sang Pemilik dan Sang Pemelihara. Ia memiliki, berkuasa, mengadili, tetapi juga memelihara
Dengan keadilan-Nya, Ia memisahkan domba (si baik) dari kambing (si jahat). Dengan kekuasaan-Nya, Ia memperjuangkan kesejahteraan dan keadilan. Ia melawan gembala palsu, yang tidak memikirkan domba-dombanya. Ia tidak hanya menghukum, melainkan memberi kesempatan umat-Nya seperti layaknya Sang Gembala. Ia memperhatikan, mencari, menyelamatkan, membawa keluar dari cengkeraman gembala palsu. Ia melakukan tindakan penyelamatan sebagai bentuk kasih dan kesempatan bagi dombanya yang terancam dan tertindas. Tidak hanya itu, Ia berjanji membawanya pulang, membalut yang terluka, menguatkan yang sakit, melindungi yang gemuk dan kuat, membaringkan mereka, dan mengerjakan tugas Gembala Sejati. Yang diinginkan-Nya adalah umat-Nya selamat, berkeadilan, dan sejahtera (Yehezkiel).
Dalam pemahaman eklesiologi GKI, Kristus adalah Kepala Gereja. Kepala Gereja kita adalah juga Raja dan Gembala kita. Ia memperjuangkan keselamatan, keadilan, dan kesejahteraan. Mari kembali bercermin! Apakah kita, gereja-Nya, sebagai pribadi maupun keluarga Allah, ikut bersama-Nya dan menjadi domba-domba yang baik, alih-alih menjadi kambing yang jahat atau gembala palsu? Apakah gereja mengupayakan keadilan dan kesejahteraan sebagai umat yang diselamatkan dalam setiap sendi pelayanannya? Apakah kolektif-kolegial, kesetaraan, kasih, keadilan, dan perdamaian menjadi nafas pelayanan gereja?
Dalam konteks bermasyarakat, apakah gereja diam saat ketidakadilan terjadi? Saat orang-orang terluka membutuhkan balutan, saat orang lain membutuhkan perlindungan, saat si tawar hati kehilangan asa, saat si sakit membutuhkan papahan dan bahu untuk bersandar? Raja dan Gembala kita tidak ingin kita memandang ke langit. Pandanglah dunia dan ikutlah apa yang Ia lakukan! Pandanglah dunia dan berkaryalah demi keadilan dan kesejahteraan karena kita telah diselamatkan! Berilah dirimu menjadi perpanjangan tangan-Nya, sehingga dunia mengenal kasih dan keadilan Raja dan Gembala kita, Yesus Kristus!
BA
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.