“Karena itu apa yang kamu katakan dalam gelap akan kedengaran dalam terang, dan apa yang kamu bisikkan ke telinga di dalam kamar akan diberitakan dari atas atap rumah.” (Luk. 12:3)
“Apa yang saya sampaikan ini rahasia ya, jadi jangan bilang ke siapa-siapa,” demikian kata seorang ibu berinisal A mengawali sebuah percakapan dengan temannya berinisial B. Lalu mereka berdua pun bercakap-cakap membicarakan hal yang rahasia tersebut. Tak lama kemudian ibu A pergi. Ibu B bertemu dengan ibu C, ia pun berkata: “Apa yang saya sampaikan ini rahasia ya, jadi jangan bilang ke siapa-siapa.” Percakapan pun berlanjut.
Lukas 12:1-12 diberi judul oleh LAI “Pengajaran khusus bagi murid-murid.” Pengajaran ini diberikan oleh Tuhan Yesus karena para ahli Taurat dan orang Farisi terus mengintai mencari celah untuk dapat menangkap Tuhan Yesus. Maka, Tuhan Yesus mengawali pengajaran-Nya dengan mengingatkan para murid agar berhati-hati dalam berbicara. Tidak ada hal yang dapat disembunyikan oleh para murid. Oleh karena itu, para murid harus menjaga dan bertanggung jawab atas setiap perkataan yang mereka ucapkan.
Berapa banyak orang yang menjadi sakit hati karena perkataan yang keluar dari mulut kita? Berapa banyak rahasia- rahasia orang yang dipercayakan kepada kita, tapi kemudian keluar dari mulut kita? Berapa banyak perkataan-perkataan yang membangun dan membuat orang menjadi lebih baik keluar dari mulut kita? Apabila yang negatif lebih banyak, maka mari kita perbaiki diri. Namun, bila perkataan positif dan membangun lebih banyak maka mari kita lanjutkan. [Pdt. Engeline Chandra]
DOA:
Mampukan kami Tuhan agar dapat bertutur kata dengan baik. Amin.
Ayat Pendukung: Mzm. 86:1-10; Yeh. 29:3-7; Luk. 11:53—12:3
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.