“… Akulah, TUHAN, Allahmu, yang membebaskan kamu dari kerja paksa orang Mesir … membawa kamu ke negeri yang dengan sumpah telah Kujanjikan ….” (Kel. 6:6-7)
Saya mengunjungi pemakaman San Diego Hills beberapa kali untuk menguburkan jemaat. Di sana, saya mendapati kalimat yang bunyinya kira-kira (barangkali saya kurang tepat), “Selamat datang di tempat peristirahatan yang indah.” Saya lalu teringat beberapa nama perumahan atau kompleks, “Perumahan Harapan Indah,” “Perumahan Taman Gerbang Indah,” “Perumahan Gading Indah,” dan lainnya. Istilah atau nama-nama ini mengandaikan adanya suatu tempat yang lebih indah atau jauh lebih indah dengan tempat yang kita diami sekarang.
Janji Allah di ayat 6-8 ini dipenuhi ketika orang Yahudi meninggalkan Mesir. Dia memerdekakan Israel dari perbudakan, menjadi Allah mereka, dan menerima mereka menjadi umat- Nya. Kemudian Dia memimpin mereka menuju ke tanah perjanjian. Ketika orang Yahudi dimerdekakan dari perbudakan Mesir, mereka sedang melukiskan drama keselamatan seluruh umat manusia (kita). Ketika Allah menebus kita dari dosa, Dia membebaskan kita, menerima kita dan menjadi Allah kita. Lalu, Dia menuntun kita ke kehidupan yang baru ketika kita mengikuti-Nya.
Apakah saat ini kita merasa seolah hidup dalam perbudakan karena keadaan tertentu? Atau, merasa diperbudak oleh kecanduan terhadap hal tertentu, misalnya games, makanan, pornografi? Tuhan mampu membebaskan kita dari segala jerat yang memperbudak kita. Dengarkanlah suara-Nya, percayalah kepada-Nya dan hiduplah menurut kehendak-Nya. [Pdt. Indra Kurniadi Tjandra]
DOA:
Tuhan Yesus masuklah dalam hatiku, merdekakan aku dari perbudakan dosa.
Ayat Pendukung: Mzm. 2; Kel. 6:2-9; Ibr. 8:1-7
Bahan: Wasiat, renungan keluarga
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.