Ingatlah hal-hal yang dahulu dari sejak purbakala, bahwasanya Akulah Allah dan tidak ada yang lain, Akulah Allah dan tidak ada yang seperti Aku …. (Yes. 46:9)

Manusia memiliki kemampuan mengingat yang terbatas, sehingga banyak pelajaran hidup yang penting dan berharga terlupakan. Dalam upaya mengingatkan, maka para guru atau orangtua kadang berkata, “Ingatlah…” kepada para murid dan anak-anak mereka.

Bangsa Israel sedang menjadi tawanan perang dan berada di tempat pembuangan pada waktu Yesaya menyampaikan pesannya dalam Yesaya 46 ini. Mengapa mereka sampai menjadi tawanan perang dan dibuang ke negeri asing, jauh dari negeri yang diberikan Tuhan kepada mereka? Yesaya dengan jelas menyatakan karena mereka melupakan hal penting. Meskipun Tuhan Allah telah berulang kali mengingatkan mereka, mereka terus mengeraskan hati. Para allah bangsa- bangsa di sekeliling mereka, yang sesungguhnya bukan Allah, malah mereka sembah. Sementara Tuhan, Allah yang menyelamatkan dan memelihara hidup mereka, yang telah berulang kali menyatakan diri kepada mereka sebagai Allah yang berkuasa, justru mereka tinggalkan.

Itu sebabnya Allah berfirman kepada mereka melalui Nabi Yesaya, agar mereka kembali mengingat dan tetap ingat bahwa TUHAN-lah Allah, tidak ada yang seperti Dia. TUHAN-lah Allah yang berfirman dan membuat semuanya jadi. TUHAN- lah Allah yang terus menjaga memelihara hidup umat-Nya dengan kesetiaan yang tidak berubah. Ketika ada banyak hal bisa kita lupakan, biarlah kita tetap ingat bahwa Dialah Allah dan tidak ada yang seperti Dia atau dapat menggantikan Dia. [Pdt. Lie Nah]

DOA:
Tuhan tolonglah kami untuk senantiasa mengingat bahwa Engkaulah Allah dan tidak ada yang lain yang sama seperti Engkau. Amin.

Ayat Pendukung: Mzm. 147:1-11, 20c; Yes. 46:1-13; Mat. 12:9-14
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.