Tuhan Bagi Yang Pedih Hati

Ratapan 1:16-22

Belum ada komentar 341 Views

“… banyaklah keluh kesahku, dan pedih hatiku.” (Rat. 1:22)

Kesedihan adalah hal biasa. Namun, penulis Kitab Ratapan mengungkapkan kepedihan. Kepedihan terjadi akibat tekanan bertubi, dan tidak berasal dari ulah orang lain. Pengalaman itu menyebabkan luka. Luka itu meninggalkan rasa perih di permukaan dan pedih di dalam batin. Peristiwa sangat menyakitkan berlalu, tetapi kepedihan tidak cepat hilang.

Penulis Kitab Ratapan mempersaksikan kepedihannya; ketika menangis, tidak ada penghibur. Yerusalem menjadi najis karena melawan TUHAN, tetapi tidak ada yang menolongnya. Pembela Yerusalem telah menjadi tawanan ke negeri asing. Ia memohon pertolongan kekasih-kekasihnya, tetapi mereka malah memperdayanya. Para imam dan tua-tua mati kelaparan. Semua dialami oleh karena kejahatan orang sekitar. Penulis Kitab Ratapan adalah orang terluka.

Seseorang terluka oleh karena ketiadaan orang lain yang menerima keberadaannya. Misalnya, orang ditolak karena orientasi seksualnya. Padahal, keberadaannya terlahir demikian; perjalanan hidup akibat keterpaksaan; atau dibuat demikian. Bukan ulahnya. Namun, ia menanggung akibatnya. Banyak orang terluka di sekitar kita, mungkin kita termasuk di dalamnya. Ada banyak alasan orang terluka meninggalkan Tuhan. Namun, dalam kondisi pedih itu firman Tuhan mengajarkan agar penulis Kitab Ratapan, mewakili orang terluka, tetap bersama Tuhan. Tuhan selalu bersama orang terluka. Kristus yang bangkit adalah juga Allah yang terluka. [Pdt. (Em.) Rasid Rachman]

DOA:
Ya Tuhan, kami yang terluka merindukan dekapan-Mu. Amin.

Ayat Pendukung: Mzm. 137; Rat. 1:16-22; Yak. 1:2-11
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Renungan Harian
  • Berdampak Dalam Roh
    Kisah Para Rasul 2: 14-24
    Akan terjadi pada hari-hari terakhir, demikianlah firman Allah, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu...
  • Bisa Karena Dia!
    2 Korintus 3: 4-11
    Dengan diri kami sendiri kami tidak sanggup untuk memperhitungkan sesuatu seolah-olah pekerjaan kami sendiri. Tidak, kesanggupan kami adalah pekerjaan...
  • Pengakuan dan Pemulihan
    Mazmur 51:1-12
    Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar! (Mzm. 51:3) Seorang sahabat menitikkan air...
  • Imam yang Berbelarasa
    Ibrani 4: 14-5:4
    Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita. Sebaliknya sama seperti...
  • MEMBUKA DIRI
    Ibrani 4: 1-13
    “Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganiah keraskan hatimu!” (Ibr. 4: 7b) Peristiwa traumatis kadang membuat manusia menjadi...