Maka sangatlah besar sukacita dalam kota itu. (Kis. 8:8)
Ketika virus corona baru atau Covid-19 mulai merebak pada Desember 2019, dunia berpikir itu adalah masalah lokal di Wuhan. Namun, memasuki tahun 2020, dunia terhenyak bahwa Covid-19 menyebar dan menular dengan begitu cepat ke berbagai daerah, bahkan negara. 11 Maret 2020, WHO pun menetapkan Covid-19 sebagai pandemi, penyakit yang menyebar ke seluruh dunia. Tingkat penyebaran dan penularannya begitu cepat dan sulit untuk dibendung.
Berbeda dengan Covid-19 yang membahayakan, Alkitab bercerita tentang penyebaran kabar keselamatan. Kisah Para Rasul 8 menceritakan apa yang terjadi setelah Stefanus dibunuh. Yaitu, terjadi penganiayaan jemaat di Yerusalem, sehingga jemaat pun tersebar ke Yudea dan Samaria. Jemaat mula-mula menjadi jemaat diaspora, menjelajah dan berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Termasuk Filipus yang pergi ke Samaria. Di Samaria, ada banyak tanda yang dilakukan oleh Filipus; ia menyembuhkan banyak orang. Hasilnya? Kota ke mana Filipus pergi, menjadi kota yang penuh dengan sukacita. Penganiayaan yang dialami oleh jemaat mula-mula, telah membuat mereka tersebar ke berbagai tempat dan menularkan kabar baik yang mendatangkan sukacita.
Hari ini, mari kita juga menjadi orang yang menyebarkan dan menularkan sesuatu kepada banyak orang. Yaitu, kabar baik dan sukacita yang besar. [Pdt. Novita Sutanto]
DOA:
Tuhan, tolong kami mengatasi pandemi dengan tuntas di seluruh dunia ini. Amin.
Ayat Pendukung: Mzm. 22:26-32; Am. 8:1-7; Kis. 8:1b-8
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.