Terang Yang Terpancar

Terang Yang Terpancar

1 Komentar 39 Views

Sebuah pepatah Cina, yang kemudian menjadi terkenal setelah muncul dari mulut Eleanor Roosevelt, berbunyi, “Adalah lebih baik menyalakan sebuah lilin daripada mengutuki kegelapan.”” Kalimat bijak ini bukan hanya mencerminkan sebuah kebijakan sosial yang luar biasa, namun juga sebuah kedalaman spiritual yang sesuai dengan iman   Kristen. Acap kali, orang Kristen mengeluhkan “kegelapan,” memprotesnya, membencinya … mengutukinya. Dan tak jarang, kita melakukan sesuatu untuk memerangi kegelapan itu, justru dengan cara-cara yang lebih tepat dilakukan oleh mereka yang berada di dalam gelap itu.

Bukankah segala bentuk kekerasan atas nama agama sesungguhnya menjadi contoh bagaimana orang beragama—termasuk Kristen—kerap mengutuk dan memerangi kegelapan dengan cara-cara gelap pula? Dan dengan demikian, kita tidak menjadi bagian dari pemecahan masalah, namun malah menjadi bagian dari masalah itu sendiri.

Lebih dari itu, saya kuatir dualisme terang-gelap itu dipakai secara  berlebihan dan bahkan disalahgunakan untuk memisahkan manusia berdasarkan kelompok-kelompok agama, etnis atau perbedaan lain. Lantas dengan mudah kita berkata, “Kita terang, mereka gelap.”   Padahal, hidup manusia sungguh kompleks dan kerap kali paradoksal. Bukankah kita sungguh-sungguh harus memasuki relung batin kita dan menemukan bahwa ada sudut-sudut gelap di dalam hati kita.

Hanya dengan cara itu, kita dimampukan untuk berdoa agar terang Kristus menerangi hati kita. Sebuah kidung gubahan Bernadette Farrell, yang pernah dinyanyikan di salah satu ibadah Minggu kita, sangat tepat menunjukkan hal ini. Refreinnya akan saya kutip berikut ini:

Christ, be our light! Shine in our hearts.

Shine through the darkness.

Christ, be our light!

Shine in your church gathered today.

ja

1 Comment

  1. endiyas

    Puji Tuhan. Terima-kasih atas Firman Tuhan nya…., agar kita dapat hati2….Seperti dalam Amsal 17 : 13 – 14, nyalakan lilin Kristus dalam hati dan kehidupan kita. Amin.

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Khotbah Minggu
  • APAKAH ENGKAU MENGASIHI AKU LEBIH?
    Yohanes 21:15-17
    Yesus tidak bertanya kepada Petrus, “Mengapa kamu gagal?” atau “Mengapa kamu menyangkal-Ku?” la hanya bertanya, “Apakah engkau mengasihi Aku...
  • Menghidupi Dunia Dengan Iman
    Kisah Para Rasul 5:27-32; Mazmur 118:14-29; Wahyu 1:4-8; Yohanes 20:19-31
    Damai sejahtera bagimu, demikian sapaan Yesus kepada para murid yang tengah diliputi rasa takut, bingung dan cemas. Damai sejahtera...
  • MEJA PERJAMUAN: PERAYAAN KASIH DAN PEMULIHAN
    Yesaya 25:6-9; Mazmur 114; 1 Korintus 5:6b-8; Lukas 24:13-49
    Perjamuan Kudus bukanlah sekadar makan dan minum namun perayaan iman yang terus menerus kita lakukan agar kita mengingat bagaimana...
  • Dl TAMAN GETSEMANI
    Yesaya 50:4-9a; Mazmur 31:10-17; Filipi 2:5-11; Lukas 22:14-23:56
    Bacaan injil minggu ini cukup panjang, Lukas 22:14-23:56 (umat silakan membaca bacaan ini secara lengkap di rumah) dengan mengambil...
  • MENGUTAMAKAN YANG UTAMA
    Yesaya 43:16-21; Mazmur 126; Filipi 3:4b-14; Yohanes 12:1-8
    Banyak tanggung jawab yang kita pikul dalam hidup ini. Tanggung jawab moral, ekonomi, sosial, pendidikan dan banyak lagi. Peran...