Jawabnya: “Bagaimanakah aku dapat mengerti, kalau tidak ada yang membimbing aku?” Lalu ia meminta Filipus naik dan duduk di sampingnya. (Kis. 8:31)
Ada berbagai cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui sesuatu, yakni membaca, mencoba, latihan, dan lain-lain. Namun, jika kita sudah membaca, tetapi tetap tidak mengerti maka kita membutuhkan bantuan dari pihak, sumber atau orang lain yang lebih mengerti.
Mengajar tidak mengenal tempat dan waktu. Inilah yang dialami Filipus. Dalam perjalanannya, ia bertemu dengan petinggi atau sida sida dari Etiopia. Sida-sida ini sangat giat membaca firman Allah, padahal ia tidak mengerti isinya. Perjumpaan Filipus dengan sida-sida ini mengajari kita dua hal. Pertama, semangat dan ketekunan sida-sida dalam membaca firman Tuhan; ia tetap membaca meskipun tidak mengerti. Kedua, kepekaan Filipus terhadap suara Roh Kudus; Filipus menuruti Roh Kudus yang menyuruhnya menemui dan berbicara dengan sida-sida tersebut, lalu membimbingnya memahami firman Tuhan. Pekerjaan Roh Kudus menakjubkan. Ia memberikan ketekunan kepada sida-sida dan kepekaan serta ketaatan kepada Filipus. Roh kudus bekerja bahkan pada momen yang tidak terduga. Ia menggunakan dan mempertemukan ketekunan sida-sida dengan kepekaan dan ketaatan Filipus sebagai sarana untuk memberitakan dan mengenal Allah. Adakalanya, firman Tuhan memang tidak mudah dimengerti.
Tetapi, akan semakin tidak dimengerti bila tidak dibaca atau dipelajari. Seperti sida-sida dari Etiopia, mari bertekun membaca firman Tuhan. Tuhan sendiri akan menolong; Ia akan mengirimkan pertolongan bagi kita untuk mengerti firman dan kehendak-Nya. [Pdt. Yosafat Simatupang]
REFLEKSI:
Tetaplah tekun membaca firman Tuhan, sebab Tuhan punya banyak cara untuk membuat kita mengerti akan firman-Nya itu.
Ayat Pendukung: Mzm. 40:6-17; Kel. 12:1-13, 21-28; Kis. 8:26-40
Bahan: Wasiat, renungan keluarga
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.