Ketaatan tidak selalu mudah. Apalagi bila ketaatan itu memperhadapkan kita dengan salib dan penderitaan. Ungkapan ‘Yesus yang belajar taat’ sungguh merupakan teladan dan panggilan kepada jemaat Ibrani yang pada waktu itu sedang mengalami penindasan.
Sesungguhnya Yesuspun bukannya tanpa pergumulan, ketika Ia belajar taat. UngkapanNya dalam Yoh. 12:27, merupakan dialog batinNya yang tengah bergumul untuk terus maju menuju salib atau berbelok arah. Namun kesadaran akan tugas dan panggilanNya akhirnya membawa diriNya pada satu keputusan: maju terus!
Kadang tugas dan panggilan memang menuntut penyangkalan diri kita. Di sinilah tema ‘taatkah Aku?’ lalu menjadi sebuah pertanyaan yang harus terus kita munculkan dalam diri kita. Semoga ketaatan Kristus selalu menyemangati kita untuk terus belajar taat, meski tantangan dan rintangan menghadang di depan.
[RDj]
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.