Simeon: Siap Mati dan Berani Hidup

Lukas 2:29-30

Belum ada komentar 320 Views

Salah satu sisi kelam dari pandemi Covid-19 yang paling mendukakan kita semua adalah terenggutnya kehidupan orang-orang yang kita kasihi atau yang kita kenal dengan baik, termasuk anggota persekutuan iman kita. Kematian terasa begitu pekat membayangi kita. Entah sampai kapan. Di dalam pergumulan semacam itu, kisah perjumpaan bayi Yesus dan seorang senior bernama Simeon sangat menawan. Apa yang dituturkan oleh Simeon, setelah berjumpa dengan bayi Yesus dan bunda-Nya, menampilkan hakikat iman yang sehat. Kalimat pertama yang dikatakan Simeon adalah “Nunc dimittis!” Artinya, “Sekarang … biarkanlah pergi.” Ini ekspresi iman dari seorang yang siap mati. Kematian baginya tidaklah menakutkan karena ia telah berjumpa dengan Yesus, Sang Kehidupan.

Akan tetapi, perlu kita sungguh pahami bahwa Simeon bukanlah seorang yang ingin mati dan tak peduli lagi pada kehidupan. Ayat 25 menunjukkan bahwa ia begitu lama ”menantikan penghiburan bagi Israel.” Singkatnya, bukan hanya siap mati, Simeon pertama-tama adalah seorang beriman yang berani hidup. Dan itulah iman! Siap mati dan berani hidup.

Saya percaya inilah salah satu pesan terpenting dari Natal unik 2020 ini, Natal di masa pandemi. Dan semoga ini menjadi satu-satunya Natal yang kita alami di tengah kepungan pandemi. Siaplah selalu menjelang kematian, sekaligus beranilah untuk terus bertahan hidup. Dan itu berarti juga kita harus siap menghadapi kenyataan bahwa orang-orang yang kita kasihi mungkin harus pergi dari dunia ini, sekaligus kita harus berani memperjuangkan kehidupan mereka semampu kita.

Maka, selamat Natal, Saudara sekalian. Kiranya Natal tahun ini sungguh berarti buat Saudara sekalian. Semoga Sang Bayi Kudus itu memberi kita sekalian kesiapan untuk menghadapi kematian dan keberanian untuk memperjuangkan kehidupan. Amin.

ja

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Khotbah Minggu
  • MEJA PERJAMUAN: PERAYAAN KASIH DAN PEMULIHAN
    Yesaya 25:6-9; Mazmur 114; 1 Korintus 5:6b-8; Lukas 24:13-49
    Perjamuan Kudus bukanlah sekadar makan dan minum namun perayaan iman yang terus menerus kita lakukan agar kita mengingat bagaimana...
  • Dl TAMAN GETSEMANI
    Yesaya 50:4-9a; Mazmur 31:10-17; Filipi 2:5-11; Lukas 22:14-23:56
    Bacaan injil minggu ini cukup panjang, Lukas 22:14-23:56 (umat silakan membaca bacaan ini secara lengkap di rumah) dengan mengambil...
  • MENGUTAMAKAN YANG UTAMA
    Yesaya 43:16-21; Mazmur 126; Filipi 3:4b-14; Yohanes 12:1-8
    Banyak tanggung jawab yang kita pikul dalam hidup ini. Tanggung jawab moral, ekonomi, sosial, pendidikan dan banyak lagi. Peran...
  • Aku Pulang
    Lukas 15:1-3, 11b-32
    Kisah anak yang hilang dalam Lukas 15 adalah cermin dari perjalanan spiritual kita. Seperti anak bungsu yang meninggalkan rumah...
  • MEMELIHARA KESETIAAN DI SETIAP MUSIM KEHIDUPAN
    Yesaya 55:1-9; Mazmur 63:1-8; 1 Korintus 10:1-13; Lukas 13:1-9
    Yesaya 55:1-9 mengajak kita kepada sebuah perjamuan ilahi, sebuah undangan yang penuh kasih dari Tuhan. Dalam setiap musim kehidupan,...