Bila kita memasukkan kata “Yesus” atau “Jesus” dalam mesin pencari di samudera informasi yang kita beri nama World-Wide Web, maka kita akan mendapatkan ribuan halaman berisi informasi tentang Yesus. Tetapi tahu tentang Yesus tidaklah sama dengan mengenal siapa Yesus itu.
Dalam terang itulah Yesus bertanya kepada murid-murid-Nya, siapakah DIA menurut orang banyak. Dari sini kita tahu bahwa ada banyak pendapat tentang siapa Yesus. Pada umumnya memang orang menyejajarkan-Nya dengan tokoh-tokoh yang besar. Yesus kemudian melanjutkan pertanyaannya: “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?” (ayat 15).
Maka Petrus sekonyong-konyong tiba pada suatu kesadaran, bahwa memang sang Kristus tak tergambarkan dan tak dapat dijelaskan dengan mudah dan tepat. Dan justru itulah ia sampai pada pengakuannya (ayat 16): “Engkau adalah Messias, Anak Allah yang hidup!” (bandingkan versi Markus 8:29, “Engkau adalah Mesias!” dan Lukas 9:20, “Mesias dari Allah.” ).
Pada Minggu Pra Paska yang pertama ini, pertanyaan Yesus itu juga ditanyakan kepada kita semua, tanpa kecuali. Pertanyaan yang tak dapat dijawab dengan sekadar mengulangi kata-kata indah dalam khotbah atau ceramah para pengkhotbah kondang tentang hal itu. Tetapi pertanyaan “Siapakah Yesus menurut atau bagi kita sendiri?” hanya kita sendirilah yang dapat menjawabnya. Di manapun Tuhan menempatkan kita, dan kapan pun, kita harus terus berusaha menjawab pertanyaan itu. Sebab jawaban kita akan menentukan dan mendasari setiap keputusan serta tindakan kita. Ia bahkan menentukan langkah kita ke depan. Baik sebagai pribadi, maupun sebagai jemaat/gereja-Nya.
Mengenal Yesus, adalah upaya menjawab pertanyaan itu disepanjang hidup kita bersama Tuhan dan sesama.
PWS
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.