… karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat. (2Ptr. 3:9)
Tidak pernah ada kata terlambat untuk berubah menjadi lebih baik sesuai dengan kehendak kasih Allah. Penjahat yang disalibkan bersama dengan Kristus saja masih mendapat ajakan untuk menikmati Firdaus. Namun, kadang kita menjumpai orang-orang yang cepat menyimpulkan keadaan dan merasa mengalami jalan buntu untuk mengalami perubahan hidup.
Kerinduan pengikut Kristus di seluruh dunia sama, yaitu tibanya kesempurnaan dalam dunia ini karena kedatangan Tuhan Yesus kembali. Menurut Petrus, sementara kita aktif hidup sebagai pengikut Kristus yang setia, kita juga mesti sadar bahwa dalam waktu penantian ini Allah menghendaki supaya semua orang ikut serta dalam kebahagiaan abadi itu. Orang yang tersesat masih diberi kesempatan untuk berbalik dan bertobat. Dengan demikian, waktu penantian ini juga menjadi “waktu anugerah”–yang kita jalani dengan pertolongan Tuhan–untuk membawa kabar baik bagi orang lain yang membutuhkan keselamatan, melalui perkataan dan tingkah laku hidup kita.
Kuasa kasih Tuhan adalah kuasa yang memperbaiki dan bukan semata-mata menghukum. Jika sekarang ini ada sikap hidup dan kebiasaan dalam diri yang perlu kita ubah, jangan ditunda-tunda lagi. Kalau kita mengenal orang yang membutuhkan pertolongan karena sedang berada di “jalan” yang kemungkinan besar akan menghancurkan dirinya, segera bertindaklah baginya. Kuasa kasih Tuhan selalu menolong kita semua. [Pdt. Essy Eisen]
REFLEKSI:
Apa yang akan kita lakukan dengan segera bagi diri sendiri dan orang lain sebelum kedatangan Tuhan Yesus kembali?
Ayat Pendukung: Mzm. 94; Yer. 5:18-31; 2Ptr. 3:8-13
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.