“Akulah roti hidup; barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi.” (Yoh. 6:35)
Sekitar 208 orang warga Bima (Nusa Tenggara Barat) mengalami keracunan setelah menyantap hidangan makanan pesta pernikahan pada 26 September 2018. Para korban dibawa ke puskesmas untuk mendapatkan pertolongan. Mereka mengalami mual, mulas, pusing, muntah dan demam. Ini adalah salah satu peristiwa keracunan masal yang terjadi di Indonesia.
Memang, ada makanan yang jika mengalami perubahan, dapat menyebabkan orang keracunan dan sakit, bahkan sampai meninggal dunia. Namun, ada juga makanan yang dapat memberikan keselamatan dan hidup yang abadi. Makanan yang dimaksud di sini adalah sebagaimana dinyatakan oleh Yesus, yaitu roti hidup dari surga. Roti hidup itu tidak lain adalah Yesus sendiri sebagai Firman Allah yang hidup di tengah-tengah manusia. Memakan roti hidup dari surga berarti menerima dan percaya bahwa Yesus adalah Anak Tunggal Bapa di surga, dan mau ikut ambil bagian dalam pekerjaan-pekerjaan-Nya yang baik di dunia.
Kepada orang banyak, Yesus berkata, “Bekerjalah, bukan untuk makanan yang dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal” (ay. 27). Perkataan ini ditujukan kepada kita juga. Oleh karena itu, lihatlah Yesus Roti hidup yang turun dari surga itu. Percayalah Dia dan jadikan pekerjaan-pekerjaan-Nya bagian dari hidup kita. Dengan memakan roti hidup dari surga itu, kita mengalami hidup yang abadi bersama Allah. [Pdt. Hendri M. Sendjaja]
DOA:
Ya Allah, aku mau makan roti hidup dari surga. Aku percaya Anak-Mu Yesus Kristus dan aku mau berpartisipasi dalam pekerjaan-Nya. Amin.
Ayat Pendukung: Mzm. 97; 2Raj. 17:7-20; Yoh. 6:25-35
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.