Air menjadi bagian yang sangat penting bagi kehidupan. Banyak hal membutuhkan air. Mulai dari tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air, sampai banyak keperluan hidup membutuhkan air. Misalkan saja untuk memasak, minum, mandi, mencuci dan banyak lagi. Terkhusus dengan rasa haus yang selalu menuntut kita mencari air untuk diminum. Tidak perlu berbicara untuk tidak minum 1 minggu, bahkan lupa minum segelas air putih sebelum tidur saja sering membuat kita terbangun kehausan di malam hari. Ada yang pernah begitu?
Alkitab seringkali menggunakan air sebagai contoh bahwa Allah adalah sumber kehidupan. Misalkan saja, “seperti rusa yang merindukan sungai”. Kata rindu seakan-akan menggambarkan kita memiliki keinginan yang besar untuk ada bersama dengan Tuhan. Dalam Mazmur 23 dikatakan “Ia membimbing aku ke air yang tenang, Ia menyegarkan jiwaku”. Sebuah tanda bahwa kehadiran dan penyertaan Tuhan di dalam hidup, bagaikan air yang menyegarkan dan terus memberikan semangat baru untuk dapat hidup.
Bagaimana dengan kehidupan kita sebagai orang kristen? Apakah kita rindu kepada-Nya? Apakah kita menanti-nanti penyegaran dari sang sumber hidup itu? Air boleh ada, tetapi tanpa rasa haus bahkan kita bisa menyepelekan segelas air. Kehidupan kristiani memerlukan rasa haus untuk tetap mencari dan merindukan Tuhan. Kehausan ini tidak hanya berbicara tentang ibadah setiap minggu, melainkan selayaknya keseharian kita. Bahwa kita terus membutuhkan, terus mencari, dan terus menantikan. Artinya bahwa ditengah keseharian kita, dalam perjalanan hidup ini, kita terus menjadikan Allah sebagai sumber kehidupan kita. Sehingga hidup kristiani tidak lagi menjadi parsial, melainkan kesatuan yang utuh bersama dengan seluruh bagian kehidupan ini.
-BSS-
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.