Istilah “perlengkapan senjata” mengisyaratkan kekerasan, bahkan sebuah peperangan. Dan dalam teks kita, memang terdapat banyak kata yang menunjuk ke situ: perjuangan, melawan, bertahan. Mungkin karena inilah banyak orang percaya akhir-akhir ini gemar menyebut diri sebagai pemenang. Karena kehidupan ini digambarkan sebagai sebuah peperangan. Masalahnya lalu perjuangan untuk memenangkan siapa atau apa?
Yang dimaksudkan Paulus tidaklah seperti itu. Ia sama sekali tidak mengisyaratkan atau menganjurkan kekerasan. Perjuangan yang digambarkannya adalah perjuangan diri baik dari Paulus sendiri, mau pun para pendengarnya, orang percaya, termasuk kita. Perjuangan untuk tetap bertahan menghadapi apa pun dalam melaksanakan tugas panggilan sebagai orang-orang yang sudah ditebus oleh Kristus. Dan agar bisa melakukannya, orang percaya dikaruniai berbagai “perlengkapan senjata” dari Allah. Yaitu pertama-tama, ikat pinggang kebenaran dan baju zirah keadilan. Lalu, kasut kerelaan memberitakan Injil. Kemudian, perisai iman, ketopong keselamatan dan pedang Roh yaitu firman Allah. Serta yang terakhir, doa.
Gereja Kristen Indonesia, pada tanggal 26 Agustus nanti memasuki usia 27 tahun. GKI mesti selalu mengenakan semua perlengkapan senjata itu, dalam upayanya untuk tetap setia pada tugas panggilannya sebagai gereja Tuhan, serta membangun dirinya di bumi Indonesia ini. Namun hal itu takkan dapat dilakukan oleh GKI, bila tidak setiap anggotanya, kita, mengenakannya.
Mari kita syukuri dan rayakan ulang tahun gereja kita, dengan menekadkan diri untuk sungguh-sungguh mengenakan “perlengkapan senjata” Allah itu, dalam doa yang tak putus-putusnya, dengan pertolongan Allah dalam Kristus.
Dirgahayu Gereja Kristen Indonesia.
PWS
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.