“Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu.” (Luk. 21:33)
Siapakah yang paling berkuasa di dalam kehidupan kita? Jika kita keliru menempatkan siapa yang menguasai hidup kita maka segenap perilaku hidup kita dapat menjadi salah arah dan tujuan. Kita harus selalu berhati-hati dalam perjalanan kehidupan ini, sebab pendirian kita dapat berubah-ubah.
Kuasa alam dan kuasa pemerintahan-pemerintahan dunia telah menjadi hal yang begitu diperhitungkan dalam hidup manusia di sepanjang zaman. Ada orang yang mengagungkan kuasa alam sebagai perwujudan kekuasaan dewa-dewi. Ada juga yang begitu mengagungkan pemerintahan dunia sehingga menganggap mereka sebagai titisan ilahi. Namun ada saatnya, kata Yesus, sikap takjub dan hormat akan terarah kepada Kristus semata. “Langit” sebagai perwakilan kuasa-kuasa alam dan “bumi” sebagai perwakilan kuasa-kuasa pemerintah dunia, pada saatnya nanti akan tunduk pada perkataan dan pengajaran kasih Kristus.
Memasuki Minggu Adven yang pertama, kita diingatkan Tuhan Yesus untuk selalu mengingat perkataan-Nya yang abadi, yang akan memperbarui alam semesta. Segenap pengajaran Kristus sudah teruji dalam ruang dan waktu dunia ini, dan terbukti berkuasa memperbarui kehidupan. Oleh sebab itu, sikap takjub, hormat dan taat kita semestinya tetap diarahkan kepada Kristus dan firman-Nya, bukan kepada kuasa-kuasa lain yang fana. [Pdt. Essy Eisen]
REFLEKSI:
Apa saja perkataan-perkatan Yesus yang sudah mengubah kehidupan kita dan lingkungan kita selama ini?
Ayat Pendukung: Yer. 33:14-16; Mzm. 25:1-10; 1Tes. 3:9-13; Luk. 21:25-36
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.