Kata “waktu” dalam Efesus 5:16 diterjemahkan dari kata “kairos” dalam bahasa Yunani. Alkitab bahasa Inggris versi NIV menerjemahkan ayat ini dengan “…making the most of every opportunity, because the days are evil.” Kairos berarti lebih ketimbang sekadar waktu. Konotasi sebenarnya adalah momen atau saat yang terbatas, kesempatan! Maka judul kita di atas bisa kita ganti dengan “Pergunakanlah Kesempatan Yang Ada”. Atau kalau mau lebih tajam lagi: “Manfaatkanlah Kesempatan Yang Ada”.
Namun yang dimaksudkan Paulus tidaklah sama dengan semboyan banyak orang akhir-akhir ini di republik kita tercinta: “aji mumpung”. Mumpung menduduki jabatan, mumpung tidak ada yang mengawasi atau melihat, mumpung orang lain belum tahu, mari kita raup sebanyak-banyaknya keuntungan dan manfaat bagi diri kita sendiri. “Aji mumpung” yang diterapkan dalam berbagai bentuk dan aspek, oleh makin lama makin banyak orang di negeri ini, tanpa memedulikan orang lain, bahkan masa depan bangsa dan negara.
Bagi Paulus memanfaatkan kesempatan yang ada adalah demi melakukan kehendak Tuhan. Dan ia menganjurkan agar tidak memulainya dengan yang muluk-muluk, tetapi dengan yang sederhana dan yang mungkin untuk dilakukan: membangun jemaat kita sendiri. Mengapa? Karena jemaat Kristen mestinya berbeda dari kumpulan yang lain. Jemaat Kristen mestinya adalah jemaat yang terdiri dari “anak-anak terang”. Jemaat yang menjadi contoh bahkan terang dalam segala sesuatu bagi dunia sekitar. Dan untuk mengejawantahkannya Tuhan mengaruniakan kesempatan dan berbagai karunia.
Maka, mari kita manfaatkan kesempatan yang Tuhan berikan ini, untuk menjadikan jemaat kita “persekutuan yang berbeda” sekaligus “persekutuan yang membuat perbedaan”. Khususnya di Bulan Budaya ini, mari kita bangun jemaat kita menjadi jemaat yang peduli pada bangsa dan negara Indonesia.
PWS
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.