Ketika seluruh rakyat melihat kejadian itu, sujudlah mereka serta berkata: “TUHAN, Dialah Allah! TUHAN, Dialah Allah!” (1Raj. 18:39)
“Jika Engkau mendengar doa kami, tunjukkanlah kehadiran-Mu, ya Tuhan, agar kami percaya!” Penggalan doa yang meminta bukti kehadiran Tuhan seperti ini, mungkin sering kita dengar atau juga kita ucapkan. Kita meminta tanda atau bukti bahwa Tuhan sungguh ada. Manusiawi. Kita menyadari dan mengakui bahwa manusia tidak mudah percaya, jika belum ada bukti yang dilihatnya.
Hati bangsa Israel mendua. Mereka percaya kepada Allah, dan juga menyembah Baal. Hal ini terjadi karena pengaruh Izebel, istri raja Ahab, yang menyembah Baal. Elia ingin membawa bangsa itu kembali kepada TUHAN. Karena itu, ia ingin memperlihatkan siapa TUHAN Allah Yang Mahakuasa. Setelah usaha nabi-nabi Baal gagal memanggil Baal, Elia pun menyuruh bangsa Israel mendekat. Elia membuat mezbah persembahan dan meletakkan lembu yang sudah diolah di atas mezbah yang sudah dibasahi dengan air. Setelah itu, Elia berdoa. Elia memohon kepada Tuhan agar menjawabnya, bukan karena ia ragu, tetapi supaya Israel tahu siapa Allah sesungguhnya dan mereka bertobat. Seketika, turunlah api TUHAN menyambar mezbah persembahan, menghabiskan semua yang ada di atasnya. Melihat hal itu bangsa Israel pun mengucapkan pengakuan mereka, “TUHAN, Dialah Allah!”
Ada bukti, barulah ada pengakuan. Begitulah manusia. Seharusnya, tanpa bukti pun kita patut menyadari dan mengakui bahwa TUHAN ada dan berkuasa! [Pdt. Henni Herlina]
DOA:
Mampukan kami untuk dapat melihat kehadiran-Mu dalam segala sesuatu, ya Tuhan.
Ayat Pendukung: Mzm. 74; 1Raj. 18:17-40; Why. 20:7-15
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.