“Pelayanan Sebagai Buah Dari Kehidupan Doa”
“Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah.” – Lukas 22:44b
Bagi Yesus, doa justru merupakan tugas atau pekerjaan utama-Nya, sedangkan pelayanan-Nya merupakan buah atau hasil dari doa-Nya. Sesudah berdoa barulah Ia melayani sebagai hasil dari doa-Nya seumpama seorang atlit marathon yang telah menang dan akan mengambil hadiahnya.
Sedangkan bagi kebanyakan kita, doa adalah persiapan sebelum kita benar-benar melaksanakan tugas, pekerjaan atau pelayanan kita.
Kapankah saat dimana Yesus mengeluarkan peluh sampai seperti titik darah? Bukan ketika ia diadili oleh Pontius Pilatus atau ketika Ia harus memikul salib ke Golgota. Namun saat Yesus sedang berdoa di taman Getsemani dengan penuh penyerahan diri, disitulah saat-saat yang paling berat bagi-Nya.
Sesudah berdoa, barulah Yesus mulai memetik buah dari doa-Nya, yaitu pelayanan terbesar-Nya, disiksa kemudian mati namun berujung pada kemenangan atas maut. Buah terbesar dari doa Yesus adalah pelayanan dan pengorbanan-Nya di kayu salib, menjadi keselamatan bagi umat manusia.
Dengan menjadikan doa sebagai tugas dan pekerjaan yang utama, maka pelayanan kita akan menjadi sebagai suatu buah yang bakal kita petik dari doa kita. Pelayanan yang sungguh sungguh merupakan hasil dari kehidupan doa kita, dan bukan menjadikan doa hanya sebagai pelengkap saja dari pelayanan kita.
Jemaat yang terkasih, kami undang untuk bersama datang kepada Tuhan dalam Persekutuan Doa Pagi, yang diadakan setiap Sabtu, pukul 05.30 pagi bertempat di Ruang Korintus, lantai 3 , GKI Pondok Indah.
Kami nantikan kedatangan saudara untuk bersama sama kita berdoa dan saling mendoakan.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.