“Aku akan menaruh hukum-Ku dalam akal budi mereka dan menuliskannya dalam hati mereka, maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku’.’ (Ibr. 8:10)
Jimmy dan Carol Owens menciptakan lagu berjudul “Natal bukan Natal sampai itu terjadi di hatimu”. Berikut penggalan liriknya. Natal bukanlah Natal, sampai itu terjadi di hatimu. Di suatu tempat jauh di dalam dirimu di mana Natal benar- benar dimulai. Jadi, berikan hatimu kepada Yesus. Kamu akan menemukan ketika kamu melakukannya. Bahwa ini Natal, benar-benar Natal untukmu.
Penulis Surat Ibrani menjelaskan apa artinya perjanjian yang baru. Bukan berarti perjanjian lama tidak bermakna, melainkan dalam perjanjian yang baru, lingkup pernyataan anugerah Allah lebih luas dan tak terbatas lagi. Karena karya Yesus Kristus, kemah suci tidak lagi ada di bumi, tetapi di surga. Sebagai Imam Besar, Kristus memperkenalkan hukum Allah yang akan tertulis dalam akal budi dan hati. Artinya, hukum Allah tidak sesempit kata-kata yang mati, tetapi memengaruhi pikiran dan hati. Umat-Nya akan mengenali Allah yang berbelas kasih dan pengampun. Allah pembimbing dan bukan penuntut; penyelamat, bukan penghukum.
Pada masa perayaan Natal ini, pikiran dan hati kita kembali digugah oleh ingatan akan peristiwa karya kasih Allah yang agung melalui Kristus. Namun, jangan berhenti pada tergugah saja! Sebab Natal bukanlah suasana atau nuansa. Natal adalah kenyataan kabar baik bahwa kita memiliki Tuhan dan Juru selamat yang memimpin kehidupan kita dengan firman dan Roh-Nya. Berikanlah hati kita kepada Yesus supaya Natal terjadi di hati kita. [Pdt. Essy Eisen]
DOA:
Hati dan akal budiku adalah tempat bagi hukum kasih-Mu, ya Tuhan. Bimbinglah umat-Mu ini untuk selalu mengenali kehadiran-Mu. Amin.
Ayat Pendukung: Luk. 1:46b-55; 1Sam. 1:19-28; Ibr. 8:1-13
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.