Setelah rasul-rasul itu mengetahuinya, menyingkirlah mereka ke kota-kota di Likaonia, yaitu Listra dan Derbe dan daerah sekitarnya. Di situ mereka memberitakan Injil. (Kis. 14:6-7)
Tuhan Yesus tahu bahwa murid-murid akan menghadapi kesusahan saat melaksanakan tugas pengutusan yang diberikan-Nya. Karena itu, Ia berjanji akan memberi mereka kuasa dan memperlengkapi mereka dengan apa yang mereka perlukan. Dan ketika berbicara tentang penolakan dan penganiayaan, Tuhan tidak meminta para murid berdiam diri, menantang bahaya. Ia meminta mereka untuk lari, pergi, menyingkir. Mengapa harus menyingkir? Tidakkah Ia sanggup menjaga kita?
Paulus dan Barnabas memahami dengan benar pesan yang Tuhan sampaikan ketika mengutus para murid untuk memberitakan Injil. Tuhan tidak meminta para murid untuk bertahan menghadapi orang-orang yang menolak firman-Nya. Jika orang-orang di satu kota menolak Injil yang mereka beritakan, maka Tuhan memerintahkan para murid pergi dari sana dan mengebaskan debu kota itu dari kaki mereka (Mat. 10:14). Masih ada banyak kota lain yang perlu mendengarkan berita Injil. Itulah yang Paulus dan Barnabas lakukan ketika orang-orang di Ikonium mulai terhasut oleh orang-orang yang tidak percaya dan mulai melakukan gerakan untuk menyiksa dan melempari mereka dengan batu. Mereka pun meninggalkan kota itu, menyingkir ke kota-kota lain dan memberitakan Injil di sana.
Ketika menghadapi penolakan dan penganiayaan, kita tidak harus tinggal diam dan bertahan. Kadang Tuhan mau kita menyingkir agar kita dapat menjadi berkat bagi orang lain yang sudah siap menerima Injil. [Pdt. Lie Nah]
DOA:
Tuhan, pimpinlah kami sehingga kami tahu kapan kami harus berjuang dengan tekun dan kapan kami harus menyingkir. Amin.
Ayat Pendukung: Mzm. 102:13-29; 2Raj. 4:8-17, 32-37; Kis. 14:1-7
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.