Tetapi kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus. (Ef. 4:7)
Ada orang yang mahir sekali bermain musik, tapi tidak bisa melukis. Ada yang bisa melukis, tapi tidak percaya diri berbicara di depan umum. Namun, ada juga orang yang memiliki kelebihan di banyak bidang: musik, lukis, olahraga, desain, dan sebagainya.
Paulus mengatakan kepada jemaat Efesus, “Kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus.” Dari pernyataan Paulus ini, ada dua hal penting. Pertama, Allah Yang Mahakuasa mengaruniakan kuasa kepada manusia. Karunia itu disebut anugerah. Kedua, anugerah adalah pemberian cuma-cuma dari Allah; sepenuhnya atas kehendak Allah. Allah memberi karena kasih-Nya, bukan karena permintaan manusia. Dasar dan ukuran anugerah berasal dari Allah sendiri. Setiap orang diberi anugerah (kemampuan) dan berbeda-beda. Meskipun berbeda, namun semuanya diberikan Allah untuk memperlengkapi kita untuk melakukan pekerjaan yang Ia percayakan kepada kita. Maka, sepatutnyalah kita mensyukuri anugerah Allah kepada kita dan mengembangkannya untuk digunakan bagi pembangunan iman kita sendiri, persekutuan maupun orang lain.
Sudahkah kita menyadari pemberian Tuhan dalam hidup kita? Sudahkah kita memakai anugerah itu untuk pekerjaan pelayanan kita di dunia ini? Kiranya anugerah Allah itu tidak sia-sia dalam hidup kita. [Pdt. Arliyanus Larosa]
REFLEKSI:
Allah memberi anugerah kepada kita semua menurut ukuran-Nya. Sadarilah itu, syukuri dan pergunakanlah untuk menjadi berkat!
Ayat Pendukung: Mzm.72; 1Raj. 10:14-25; Ef. 4:7,11-16
Bahan: Wasiat, renungan keluarga
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.