Roti gambaran energi yang dibutuhkan seseorang untuk dapat tetap hidup. Ketergantungan pada roti menunjukkan ketergantungan seseorang pada energi yang dibutuhkan untuk hidup. Termasuk di dalamnya kebutuhan akan sandang dan kebutuhan material lainnya.
Energi yang dibutuhkan manusia ini tentu saja selalu menjadi topik utama dalam kehidupan seseorang, seolah-olah tanpa energi ini seseorang akan tidak berdaya. Oleh sebab itu, wajar saja bila seseorang berusaha keras memfokuskan diri pada perolehan energi dalam kehidupannya. Namun ketika upaya keras itu hanya berfokus pada energi dan bukan pada sumber energi itu sendiri, maka seseorang telah mengalami apa yang disebut “gagal fokus”.
Hal ini lah sebenarnya yang ingin Yesus ingatkan kembali pada para murid-Nya, yaitu agar mereka tidak hanya memfokuskan diri pada pencarian materi untuk kebutuhan hidup, tetapi lebih mengarahkan pada kehadiran Allah sumber dari energi tersebut, sebab selain roti yang mengenyangkan kebutuhan kita sehari-hari, ada hal yang lebih penting yaitu keberadaan roti hidup di tengah-tengah kehidupan manusia. Makanan yang kita konsumsi sehari-hari tentunya, demikian juga dengan materi lainnya, tentu akan membuat kita kenyang dan dipuaskan. Namun kebutuhan fisik semata, tidak akan bertahan lama, setelahnya seperti biasa, kita akan kembali lapar. Tidak demikian dengan roti hidup, yang dapat mengenyangkan dan melegakan kita sampai selama-lamanya.
“Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal..” (Yoh. 6:27). Konsep kerja orang Kristen jauh lebih daripada hanya sekedar memenuhi kebutuhan fisik, Tuhan mau kita bekerja atas dasar iman, yang akan melengkapi dan menyempurnakan kebutuhan hidup kita, dengan demkian, kita dapat menikmati kehadiran-Nya di dunia ini, seperti kita menikmati roti. Bedanya adalah apa yang Tuhan tawarkan merupakan energi untuk hidup yang kekal.
TT
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.