Mengusir Setan  Yang Terikat Dengan  Perjanjian Leluhur

Mengusir Setan Yang Terikat Dengan Perjanjian Leluhur

4 Komentar 9844 Views

Yth. Bapak Pdt.,

Dalam sebuah e-mail yang dikirim oleh salah seorang teman Katolik saya (http://katolisitas.org/2010/12/01/eksorsisme-pengalaman-yang-tak-terlupakan/), dikisahkan tentang pengalaman Romo Santo pada bulan November yang lalu ketika ia diminta untuk menolong empat mahasiswi Katolik yang kesurupan di sebuah vila tua di Cibulan. Salah satu dari gadis itu kemasukan roh-roh jahat yang sangat kuat, bahkan dukun yang dipanggil dan kemudian pendeta Protestan yang datang pun angkat tangan karena tidak dapat mengusirnya. Roh-roh itu mengatakan bahwa mereka adalah Legion, tetapi kemudian diperkuat dengan kedatangan Lucifer, sang penghulu setan. Mereka berkata bahwa leluhur gadis ini telah mengadakan perjanjian dengan mereka, karena itu mereka tidak mau keluar. Setelah semalaman bergumul dalam doa dan tidak bisa mengusir roh-roh jahat itu, gadis itu akhirnya dibawa ke kapel Lembah Karmel. Lalu Romo Santo berlutut di hadapan tabernakel dan altar Bunda Maria untuk berdoa bersama beberapa mahasiswa lainnya, memohon kepada Yesus untuk membebaskan anak ini dengan mengutus malaikat dan bala tentara sorgawi, serta memutuskan ikatan perjanjian dengan Iblis. Akhirnya roh-roh itu keluar dan gadis itu sadar kembali.

Pertanyaan saya:

  1. Apakah perjanjian leluhur dengan penguasa kegelapan otomatis terputus setelah seseorang menerima Yesus Kristus, ataukah ia harus mengalami pelepasan untuk memutuskannya?
  2. Mengapa pendeta Protestan di dalam kesaksian ini tidak sanggup mengusir roh-roh jahat itu?
  3. Bagaimana tindakan kita untuk mengusir mereka, karena segala doa yang dinaikkan sebelum sampai di Biara Karmel tidak berhasil?
  4. Mengapa roh-roh jahat itu baru keluar ketika Romo Santo berdoa di depan tabernakel dan altar Bunda Maria?

Terima kasih atas jawaban Bapak.

(AS)

Bapak AS yang baik,

Firman Tuhan dalam 2 Korintus 5:17 dengan jelas mengatakan: “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang”. Begitu juga dalam 1 Kor. 6:20, rasul Paulus menegaskan bahwa kita telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar! Nah, kalau sesuatu itu telah lunas dibeli, berarti telah berganti pemiliknya bukan? Kita sekarang ini adalah milik Allah di dalam Kristus Yesus. Begitu juga kalau ‘yang lama’ sudah berlalu, masakan masih ada ikatan perjanjian dengan nenek moyang?

Jadi, berdasarkan ayat Firman Tuhan tadi, menurut pemahaman saya, jika seseorang telah menerima Tuhan Yesus Kristus (dengan sungguh), kalaupun ada perjanjian leluhur dengan kuasa kegelapan, semuanya otomatis terputus, tidak perlu diadakan lagi pelepasan untuk memutuskannya.

Tentu Anda akan bertanya, jika demikian, mengapa dalam kasus mahasiswi Katolik yang Anda kutip, setan-setan yang merasukinya bersaksi bahwa masih ada perjanjian antara mereka dengan leluhur mahasiswi tadi? Sejujurnya, saya tidak tahu persis jawabannya. Bisa saja itu hanya kebohongan setan-setan yang merasuki mahasiswi tadi, bisa juga faktor lain yang saya tidak tahu. Apa pun itu, iman saya sampai saat ini masih meyakini bahwa siapa yang berada di dalam Kristus adalah ciptaan baru, yang lama (termasuk perjanjian leluhur dengan Iblis sekali pun) sudah berlalu.

Lalu mengapa pendeta Protestan tidak berhasil mengusir setan tersebut? Wah, saya tidak mau terjebak dalam dikotomi Protestan-Katolik. Bagi saya, Protestan atau Katolik tetap anak-anak Tuhan yang tentu bisa dipakai Tuhan untuk mengusir setan. Ada banyak pengalaman dari pendeta Protestan, yang berhasil mengusir setan. Bahkan beberapa pendeta GKI-PI pun pernah punya pengalaman yang sama. Bahwa pendeta Protestan yang dipanggil itu tidak berhasil mengusir setan, sungguh saya tidak tahu penyebabnya. Ada banyak kemungkinan, tetapi tentu saya tidak perlu berspekulasi dengan berbagai kemungkinan itu.

Apa tindakan kita kalau kita diperhadapkan pada kasus yang sama? Satu hal yang harus kita ingat, bahwa yang bisa mengusir setan adalah Tuhan yang sudah menang atas setan. Diri kita hanyalah alat-Nya saja. Karena itu faktor keberserahan kita kepada Tuhan sungguh amat penting. Beberapa teman bersaksi, cukup kita berdoa saja, kita serahkan yang kerasukan ini ke dalam tangan Tuhan, dan kita mohon agar Tuhan bekerja untuk mengusir setan-setan yang ada.

Lalu mengapa setan-setan itu baru keluar setelah sang Romo berdoa di depan tabernakel dan altar bunda Maria? Kembali saya harus menjawab dengan jujur, tidak tahu. Mungkin memang di situlah waktunya. Bagi saya, apa yang dilakukan oleh sang Romo, adalah cara berdoanya dan wujud keberserahannya kepada Tuhan. Jadi yang penting adalah berserah dan berdoa! Caranya bisa bervariasi tergantung tata cara masing-masing. Demikian jawaban saya, semoga dapat membantu pergumulan iman Anda.

Pdt. Rudianto Djajakartika

4 Comments

  1. bibit sudibyo

    pak pdt yth,
    kita yg menerima YK ‘dengan sungguh’ dalam kalimat bpk diatas (jadi, berdasarkan ayat Firman Tuhan tadi, menurut pemahaman saya, jika seseorang telah menerima Tuhan Yesus Kristus (dengan sungguh), kalaupun ada perjanjian leluhur dengan kuasa kegelapan, semuanya otomatis terputus, tidak perlu diadakan lagi pelepasan untuk memutuskannya); menjadi pertanyaan, APAKAH MENERIMA YK ITU ADA LEVELNYA,ADA KUALITASNYA? SEPERTI KEBANYAKAN SEKARANG INI, ANAK2 KELUARGA KRISTEN ‘DIISURUH’ ORANGTUA UNTUK BAPTIS, apa ini maksudnya yg ‘tidak’ dengan sungguh? Sebetulnya kan sdh ada katekisasi, siapa yg mengarahkan anak2 ini spy ‘DENGAN SUNGGUH’ menerima YK, bukan sekedar asal ikut katekisasi lalu di baptis sidi.
    terima kasih sebelumnya untuk penjelasannya pak.

  2. Erwin Siregar

    Saya mau nimbrung comment boleh ya….
    Kisah ini sebenarnya sdh ada sejak lbh 2 bulan yl.Saya sdh pernah menulis comment saya di milis ayahbudan lama-yg di google.Saya pribadi merasa lucu membaca tulisan/kisah itu yg awalnya berasal dr http://www.katolisitas.org yg dikenal sbg situs Katolik yg moderat.
    Saya lihat sih gaya penulisan dari kisah itu agak lucu dan seharusnya bisa lebih baik.
    Saya Katolik dgn latar belakang gereja Protestan n karismatik.
    Saya lama di Karismatik/pentakosta shg saya sedikit banyak ngerti ttg pelayanan pelepasan/eksorsism.Kalau yg menulis itu belajar ttg demonologi tentu dia akan menulis kisa tsb dgn lbh baik.

    Saya pribadi sejak msh protestan dan hingga saat ini percaya bahwa setiap orang yg sudah menerima Tuhan yesus sbg Tuhan dan juruselamat diberi kuasa untuk mengusir setan dan menolak segala kuasa jahat/kegelapan.Karena karunia dan kuasa itu sdh ada pada setiap orang sesudah Roh Kudus berdiam dalam diri seseorang sbg tanda dia sdh menerima Tuhan Yesus sbg juru selamat pribadi.

    Menurut yg saya alami pada waktu kita percaya Yesus otomatis kuasa perjanjian leluhur itu putus dan tdk berkuasa mutlak lagi atas diri seseorang , TETAPI orang tsb harus terus melawan kuasa tsb di dalam dirinya dengan kuasa Roh Kudus yg berdiam dalam dirinya.

    Tentang pengusiran setan sebenarnya bisa juga kita lakukan sendiri dan bisa juga dibantu pihak luar seperti pendeta or Pastor.Tetapi kunci sebenarnya adalah pada org ybs, karena yg punya rumah adalah org tsb.spt kita yg punya rumah kalau kita kedatangan tamu yg kita tdk suka , yg berhak mengusir tamu itu adalah kita sbg pemilik rumah.Kalau orang lain hanya sbg pendukung saja.Kalaupun seorang pastor/pendeta melakukan pelayanan pelepasan itu tidak akan efektif kalau tdk ada kerja sama dgn org ybs.Mis org tsb tetap membuka ruang si setan di dalam dirinya.

    Pintu yang sangat membuka celah bagi setan masuk dan bercokol sebenarnya adalah sakit hati, luka, iri, dengki dan cemburu, serta kepahitan hati.Kalau hal2 itu ada dalam diri seseorang maka itu adalah pintu/celah bagi setan utk masuk, merasuk dan menguasai wadag seseorang.

    Maka yang penting adalah membersihkan hati kita dari segala luka, benci, sakit hati, dan segala yg tdk beres dari hati -maka otomatis setan akan keluar dengan sendirinya.Setan yg sdh diusir keluar lewat pelayanan eksorsism akan masuk lagi kalau ybs tetap tdk membereskan masalah sakit hati or kepahitan dalam hati/hidupnya.

    Sebelum cerita ini beredar 3 hari sebelumnya seorang Romo di paroki dimana saya berada mengatakan dlm khotbahnya bhw sakramen tobat itu lebih kuat dan lbh dasyat dr pelayanan eksorsisme.Saya lbh memilih pendapat ini krn ketika seseorang sungguh2 bertobat maka ototmatis setan itu sdh keluar dengan sendirinya dan tdk kembali lagi krn segala yg kotor/pahit hati sdh dibuang dgn pertobatan.

    Tidak semua pendeta/Pastor/Romo memiliki karunia utk eksorsisme maka pada waktu dibawa ke pendeta maka org tsb tdk bisa dilepaskan dr roh jahat.Masing2 pastor/pendeta memiliki karunia yg berbeda…ada yg karunianya mengajar, berkhotbah, menggembala, menulis, mengkonseling orang, dlsj…saya bisa sebutkan beberapa pendeta di Indonesia yg tau banyak ttg pelayanan pelepasan-krn hal deliverance itu sebenarnya pada awalnya sering dipraktekkan oleh orang karismatik/pentakosta.

    Sebenarnya setiap orang setiap hari juga selalu melakukan pelepasan/eksosisme thd dirinya sendiri/mengusir setan mis apabila dia melawan suatu godaan dan dia menang, sebenarnya dia sdg melakukan pengusiran setan.
    Tetapi yg namanya manusia kan senang tuh menonton yg aneh2 mis orang kesurupan lalu ditengking dan akhirnya bisa tenang dan sadar….itu sebenarnya kalau org tsb sdh dirasuki dan tdk terkendali –sehingga eksorsisme itu mempunya efek/manifestasi yg bisa tampak di luar…
    Sebenarnya yg lbh berbahaya itu adalah pekerjaan setan yg ada di di dalam hati seseorang yg tdk tampak scr wadag/kasat mata….

    Kalau mengusir setan yg sdg merasuk seseorang yg sedang meraung2 kesurupan sebenarnya itu lbh mudah …kalo nggak bisa sendiri ya dgn doa bersama beberapa orang yg sehati maka org tsb jadi tenang dan sembuh .Tapi tetap saja sesudah itu org tersebut harus dibimbing lagi spy setan tdk masuk lagi.Seperti yg ada di alkitab bhw sesudah roh jahat keluar dari rumah yg sdh bersih maka dia akan keluar dan mengajak roh jahat lain yg beberapa kali lipat lebih jahat dari semula utk kembali ketempat yg dia sukai….perikop itu ada di alkitab…
    Itu sebabnya yg terpenting adalah menjaga hati kita dgn segala kewaspadaan karena dari situlah terpancar kehidupan-begitu kata alkitab:)

  3. Halim Arifin

    Ijinkan saya berbagi pengalaman, karena urusan kantor, suatu kali saya bersama teman kantor, menginap disuatu hotel.
    Pada malam menginap di hotel tsb. kira-kira jam 13.00-an, saya mengalmi badan merinding yg sangat kuat sehingga saya tidak bisa menghentikan perasaan merinding tsb. Dalam hati saya ini pasti kuasa kegelapan. Saat itu yg saya lakukan adalah menjaga pikiran tetap sadar dgn meminta pertolongan Tuhan, meski badan terasa merinding hebat, tetapi dalam hati saya berkata jika pikiran saya dikuasai kekegelapan maka habislah saya.
    Karena menolak perasaan merinding maka sekujur tubuh terasa kaku.Mulut saya mengucapkan Tuhan Yesus berkali-kali (meski saya berusaha mengucapkan kuat-kuat, tapi terdengar lirih oleh teman sekamar. lama2 teman sekamarpun terbangun.
    Teman sekamar berusaha mencari pertolongan, tetapi tak lam kemudian badanpun terbebas dari perasaan merinding tsb. dan pulih seperti sedia kala.
    Pada intinya saya menjaga pikiran dan konsentrasi meminta pertolongan Tuhan Yesus, dan Tuhan melindungi saya. Mudah-mudahan tips ini bisa anda pakai.

  4. Donny B

    Syalom… Benar sekali.. Romo ataupun Pdt hanya membantu, keputusan tetap berada di tangan orang itu. Apakah orang itu mau percaya dg Iman, Kitab Suci Alkitab, dan kekuatan Roh Kudus dan Tuhan Yesus serta kasih Allah Bapa ataukah tidak. Mau lebih percaya sm TUHAN atau menyerah sm setan. Sebenarny kita sudah diberi senjata/dunamos, cm kadang kita tidak bisa/belum bisa cara makainya. Tp intiny Roh Kudus akan membantu kita asal kita memiliki pikiran dan hati yg tenang dan mantab.

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Pastoralia
  • KAMI BERTANYA
    KAKAK PENDETA MENJAWAB
    Kak, kenapa kalau saya disuruh ikut doa sama papa mama kok ngantuk terus nggak konsentrasi, apalagi kalau doanya lama?...
  • Yesus yang Sulung
    Bapak Pendeta yang baik, Mohon pencerahan dari Bapak perihal kebangkitan orang mati. Dalam Kolose 1:18 dikatakan bahwa: Ialah kepala...
  • Kerajaan Surga vs Kerajaan Allah?
    Bapak Pendeta yang baik, 1. Apakah sebenarnya yang disebut dengan Kerajaan Allah itu? Samakah ia dengan Kerajaan Surga? Saya...
  • Tentang Hari Sabat
    Bapak Pendeta yang baik, Mohon pencerahan dari Bapak Pendeta atas kebingungan serta ketidakmengertian saya supaya iman dan ibadah saya...