Mencintai Firman Tuhan

Mazmur 119:41-48

Belum ada komentar 686 Views

Aku hendak bergemar dalam perintah-perintah-Mu yang kucintai itu. (Mzm.119:47)

Lagu lama dari Titiek Puspa ini tak asing bagi kebanyakan orang Indonesia. Lagu itu berjudul “Jatuh Cinta,” sebuah lagu yang jelas menggambarkan peristiwa seseorang yang sedang jatuh cinta. Inilah kutipan syair lagu itu: “Jatuh cinta berjuta rasanya. Biar siang, biar malam, terbayang wajahnya. Jatuh cinta berjuta indahnya. Biar hitam, biar putih manislah nampaknya.”

Dalam Mazmur 119, kita pun menjumpai ekspresi orang yang sedang jatuh cinta. Namun, ekspresi itu menyatakan bukan soal jatuh cinta kepada seorang yang lain, tetapi jatuh cinta akan hal lain. Apakah itu? Inilah ekspresi orang yang jatuh cinta pada firman Tuhan.

Pemazmur menyatakan kepercayaannya kepada firman Allah (ay. 42). Ia benar-benar berharap kepada hukum-hukum Allah karena semua itu memberi kelegaan dalam hidup. Ia menegaskan, ia akan selalu berpegang kepada firman Allah di sepanjang hidupnya. Baginya, mencintai firman TUHAN itu “berjuta rasanya” alias menggairahkan hidup dan menggerakkan dirinya untuk bersaksi nyata tentang kasih setia Tuhan dalam hidup. “Inilah penghiburanku dalam sengsaraku” (ay. 50).

Kalau pemazmur mengekspresikan cintanya pada firman Tuhan sedemikian hebat, bagaimana dengan kita? Apakah kita mencintai firman Tuhan dengan gelora yang “berjuta rasa”? Atau malah biasa-biasa? Jika sungguh mencintai firman Tuhan, kita seharusnya bergairah untuk bergaul akrab siang dan malam dengan firman Tuhan dan melakukannya dalam hidup kita. [Pdt. Norita Yudiet Tompah]

DOA:
Ya Roh Kudus, nyalakanlah api cintaku kepada firman Tuhan. Kiranya aku mampu setia membaca dan melakukan firman Tuhan. Amin.

Ayat Pendukung: Mzm. 119:41-48; Ul. 26:16-27:7; Mat. 19:16-22
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Renungan Harian
  • Bersama-Nya Aku Tenang
    Mazmur 23
    Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; (Mazmur 23:4a) Perubahan adalah sebuah keniscayaan....
  • HATI BARU
    Yehezkiel 11:1-25
    Aku akan memberikan mereka hati yang lain dan menaruh roh yang baru di dalam batin mereka. (Yehezkiel 11:19a) Hati...
  • Pakai Aku Tuhan
    Yesaya 6: 1-8
    Sahutku, “Ini aku, utuslah aku!” (Yesaya 6:8b) Merasa diri kecil, tidak mempunyai bakat, serta sulit untuk berkembang dan maju?...
  • Kuat Karena Tuhan
    Mazmur 121
    TUHANlah Penjagamu, TUHANlah naunganmu di sebelah tangan kananmu. (Mazmur 121:5) “Kalau bukan Tuhan, saya tentu sudah tidak ada di...
  • Kekudusan dan Integritas
    Yehezkiel 1:1-25
    Di tengah-tengah makhluk hidup itu kelihatan sesuatu seperti bara api yang menyala, seperti suluh, yang bergerak kian kemari di...