Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: “Terimalah Roh Kudus.” (Yoh. 20:22)
Dalam tradisi Trinitas Kristen, “momen diam” (Sang Bapa) menjadi ruang bersama bagi menghirup dan mengembus napas (Roh Kudus dan Sang Sabda). Demikian pun, menghirup napas (Roh Kudus) menjadi ruang yang memungkinkan Sang Diam kemudian hadir keluar melalui Sang Sabda. Akhirnya, mengembus napas (Sang Sabda) menghadirkan momen diam (Sang Bapa) yang membawa seluruh semesta kepada kehidupan yang diberikan melalui tarikan napas berikutnya (Roh Kudus). Singkatnya, dengan bernapas sesungguhnya kita tengah mempersaksikan Siapa yang menghidupi dan menghidupkan kita: Allah Trinitas! Dengan penghayatan ini, maka kita tidak hanya berkata, “Doa adalah napas hidup orang percaya,” melainkan juga, “Napas adalah doa setiap orang yang hidup.” (Labirin Kehidupan 2, Bab 2: Menarik Napas, Mengembus Napas)
#kutipanbukusaya #labirinkehidupan2 #adventus2019hariini
—————–
Selama masa Adventus ini saya akan secara teratur membagikan kutipan yang saya ambil dari setiap bab buku Labirin Kehidupan 2 yang akan segera terbit. Anda diundang untuk secara imajinatif dan imani mempertautkan kutipan ini dengan perenungan adventus Anda secara pribadi. Kristus memberkati.
Joas Adiprasetya
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.