Menaburlah sesuai dengan keadilan, menuailah bagimu menurut kasih setia! …(Hosea 10:12)
Pagi ini, saya melihat video pendek tentang seorang anak kecil yang dengan gembira menaburkan biji bunga matahari di tanah yang subur. Ia melakukannya dengan penuh semangat dan harapan bahwa bunga-bunga yang indah akan tumbuh di kemudian hari. Melihat semangat anak itu, saya teringat sebuah proses berharga terkait kehidupan kita semua. Bukankah dalam anugerah kasih Tuhan, setiap harapan dan tindakan baik yang dilakukan hari ini, kelak tidak akan pernah menjadi sia-sia?
Bangsa Israel terpuruk karena dosa-dosa mereka. Namun, di tengah peringatan keras dari Allah, tetap ada kabar baik yang ditawarkan. Allah merindukan pertobatan umat-Nya dan siap melimpahkan berkat-Nya bagi mereka yang kembali kepada-Nya. Apa yang ditaburkan, itulah yang akan dituai. Jika umat-Nya menabur keadilan, mereka akan menuai kasih setia Allah. Allah selalu setia pada janji-Nya. Meskipun umat- Nya sering kali gagal dan mengecewakan-Nya, Allah tetap mengasihi mereka. Allah rindu supaya mereka berdamai dengan-Nya.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita dipanggil untuk menabur kebenaran dan kebaikan. Ini berarti hidup jujur, adil, dan penuh kasih kepada sesama, baik di tempat kerja, di sekolah, di rumah, maupun di media sosial. Taburlah benih- benih kebaikan melalui perkataan dan perbuatan kita. Setiap tindakan kecil yang kita lakukan akan menghasilkan buah. Percayalah, Allah Yang Mahabaik setia memberkati kita dengan anugerah-Nya. [Pdt. Essy Eisen]
REFLEKSI:
Tindakan kebaikan apa yang akan aku taburkan hari ini?
Ayat Pendukung: Hos. 10:9-15; Mzm. 62; Yak. 5:1-6
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.