Mari Menghampiri Takhta Kasih Karunia

Ibrani 4:14—5:4

Belum ada komentar 130 Views

Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya. (Ibr. 4:16)

Dalam Perjanjian Lama, umat Israel tidak diperkenankan membawa persembahan kurban sendiri. Persembahan kurban harus dilakukan oleh seorang imam, yang bertugas menjadi perantara antara manusia yang berdosa dan Allah. Dari sekian banyak imam, satu orang dipilih untuk menjadi imam besar. Dia memiliki kedudukan tertinggi. Dia mengetuai mahkamah agama selama satu tahun. Setahun sekali, dia masuk ke tempat sangat kudus dalam Bait Allah untuk mempersembahkan kurban pendamaian bagi dosa seluruh umat Israel. Imam maupun imam besar tetap harus membawa kurban untuk menghapus kesalahannya sendiri.

Tetapi, Yesus Kristus tidak seperti itu. Dia memberi persembahan yang sangat istimewa, yaitu tubuh-Nya sendiri, yang berlaku satu kali untuk selamanya. Sebab itu, penulis Surat Ibrani menyebut Dia sebagai “Imam Besar Agung.” Bedanya sungguh kontras dengan imam-imam lain yang harus membawa kurban binatang terus-menerus.

Karena Yesus Kristus adalah Imam Besar Agung, maka umat-Nya mendapat keleluasaan untuk menghampiri takhta hadirat Allah. Tidak ada kendala lagi. Semua hambatan untuk berhubungan dengan Allah telah disingkirkan oleh-Nya. Penulis Surat Ibrani mengajak kita untuk memakai kesempatan ini sekarang untuk mendapat pertolongan. Oleh sebab itu, setiap saat dan di mana saja, kita boleh menghadap Allah tanpa perantara lain siapa pun. [Pdt. (Em.) Ferdinand Suleeman]

REFLEKSI:
Syukur bagi Allah, sebab karya Kristus telah mendamaikan kita yang berdosa dengan Allah yang kudus.

Ayat Pendukung: Mzm. 51:1-14; Kel. 30:1-10; Ibr. 4:14 – 5:4
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.

Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.

Arsip kategori Renungan Harian
  • Bersama-Nya Aku Tenang
    Mazmur 23
    Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku; (Mazmur 23:4a) Perubahan adalah sebuah keniscayaan....
  • HATI BARU
    Yehezkiel 11:1-25
    Aku akan memberikan mereka hati yang lain dan menaruh roh yang baru di dalam batin mereka. (Yehezkiel 11:19a) Hati...
  • Pakai Aku Tuhan
    Yesaya 6: 1-8
    Sahutku, “Ini aku, utuslah aku!” (Yesaya 6:8b) Merasa diri kecil, tidak mempunyai bakat, serta sulit untuk berkembang dan maju?...
  • Kuat Karena Tuhan
    Mazmur 121
    TUHANlah Penjagamu, TUHANlah naunganmu di sebelah tangan kananmu. (Mazmur 121:5) “Kalau bukan Tuhan, saya tentu sudah tidak ada di...
  • Kekudusan dan Integritas
    Yehezkiel 1:1-25
    Di tengah-tengah makhluk hidup itu kelihatan sesuatu seperti bara api yang menyala, seperti suluh, yang bergerak kian kemari di...