Tetapi Petrus berkata: “Emas dan perak tidak ada padaku, tetapi apa yang kupunyai, kuberikan kepadamu: Demi nama Yesus Kristus, orang Nazaret itu, berjalanlah!” (Kis. 3:6)

Suatu kali, saya pergi ke Bogor bersama seorang anak pemuda. Ketika hendak makan, kami mencari restoran yang terkenal bagus dengan pemandangan yang indah. Restoran itu penuh dan banyak orang yang mengantri. Setelah menunggu cukup lama, seorang pelayan menunjukkan meja tempat kami. Ternyata, kami mendapatkan meja di posisi paling strategis dengan tempat foto dan pemandangan terbaik di restoran itu!

Pengemis itu duduk di dekat Gerbang Indah yang terletak di sebelah timur Bait Allah. Di Gerbang ini, orang-orang yang hendak beribadah maupun orang-orang yang lalu lalang di depan bait Allah, pasti melihatnya. Itu tempat terbaik untuk mendapat uang. Ketika Petrus dan Yohanes hendak masuk ke Bait Allah, ia pun meminta uang dari mereka. Maka, saat Petrus menyuruhnya untuk melihat kepada Petrus, pengemis itu berharap akan mendapat sesuatu. Tatapan penuh harap, berapa banyak uang yang akan ia peroleh dari kedua pria itu? Namun, Petrus mengatakan bahwa ia tidak memiliki emas dan perak. Yang ia miliki adalah kuasa untuk menyembuhkan. Dan ini, tentu pemberian yang jauh lebih baik daripada sekadar uang. Pengemis itu telah diberdayakan untuk berdiri di kakinya sendiri. Pengemis itu pun memuji dan memuliakan Tuhan.

Terkadang, kita berharap akan sesuatu. Namun, Tuhan tak memberikannya kepada kita, sebab Tuhan hendak memberikan sesuatu yang jauh lebih baik dari yang kita harapkan.

DOA:
Tuhan, sembuhkanlah mereka yang sedang sakit dan menanti kesembuhan mereka. Amin.

Ayat Pendukung: Mzm. 4; Kis. 3:1-10; Luk. 22:24-30
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.