… darah Kristus … akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia …. (Ibr. 9:14)
Inti surat Ibrani adalah Kristus merupakan penyempurna ibadah umat Israel, dan Kristus mengatasi semua imam Perjanjian Lama. Bacaan hari ini adalah tentang posisi Kristus di hadapan rumah ibadah umat Israel. Ibrani mengambil perbandingan ruang kudus di mana Imam Besar setahun sekali masuk ke dalamnya untuk mempersembahkan kurban, demikian pula Kristus. Bahkan, Kristus melebihi Imam Besar umat Israel. Imam Besar mempersembahkan kurban berupa darah domba jantan dan darah anak lembu. Persembahan dan kurban itu merupakan tebusan bagi pelanggaran umat. Namun, Kristus melampaui Imam Besar umat Israel.
Kristus hanya perlu satu kali masuk ke dalam kemah kedua untuk selamanya. Kemah kedua hanya khusus untuk Imam Besar. Kemah itu pun lebih besar, lebih sempurna, dan bukan buatan tangan manusia. Kristus tidak membawa darah hewan sebagai persembahan, melainkan darah-Nya sendiri. Betapa mulia Kristus. Jika persembahan dan kurban Imam Besar umat Israel dapat memulihkan kesalahan umat, maka terlebih Kristus. Ia menyucikan hati nurani dari perbuatan yang sia-sia.
Kita sering mengatakan bahwa ibadah kepada Allah adalah peraturan. Namun, firman Tuhan mengajarkan bahwa ibadah bukanlah peraturan untuk hidup insani. Ibadah seharusnya melampaui peraturan, karena Kristus meneladankannya. Persembahan Diri-Nya merupakan panggilan agar kita mempertunjukkan hidup baik, karena kita beribadah kepada Allah yang hidup. [Pdt. (Em.) Rasid Rachman]
DOA:
Tuntunlah kami untuk mengejar perbuatan baik sebagai kesaksian kepada dunia. Amin.
Ayat Pendukung: Luk. 1:46b-55; 1Sam. 1:1-18; Ibr. 9:1-14
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.