Sebab, menurut pendapatku, Allah memberikan kepada kami, para rasul, tempatyang paling rendah….(1 Kor. 4:9a)
Melayani dengan memanfaatkan talenta yang kita miliki merupakan hal yang sangat baik. Tidak jarang pelayanan tersebut menjadi hal yang membanggakan buat seseorang. Namun, ada kalanya ketika seseorang merasa mampu melakukan pelayanan dengan segenap talenta yang dimilikinya, hal itu membuatnya jatuh dalam kesombongan. Apa yang menjadi tanda-tanda ketika seseorang jatuh dalam kesombongan ketika melayani? Tandanya ialah orang itu tidak suka dikritik, senang memberikan kritik kepada orang lain, merasa paling baik dan hebat, merendahkan rekan sepelayanan, serta menganggap dirinya paling penting.
Jatuh dalam dosa kesombongan ketika melayani inilah yang terjadi di jemaat Korintus. Paulus mengoreksi sikap dan pandangan yang keliru ini. Paulus mengingatkan bahwa semua hikmat atau talenta itu berasal dari Tuhan. Oleh sebab itu, mereka harus mengucap syukur dan bukan menyombongkan diri di hadapan Tuhan dan sesama. Mereka diminta untuk belajar dari kehidupan Paulus dan para rasul lainnya. Kemuliaan dalam pelayanan terlihat dalam kesungguhan dan kesetiaan melayani Tuhan di dalam kerendahan hati.
Teguran Paulus kepada jemaat Korintus dapat menjadi teguran dan peringatan bagi kita saat ini. Hanya dengan kerendahan hati kita dapat melayani Tuhan dan membangun jemaat di mana kita ada di dalamnya. Sebaliknya, kesombongan merusak diri dan jemaat. Mari melayani dan bekerja sama dengan orang lain dalam kerendahan hati. [Pdt. Jotje Hanri Karuh]
REFLEKSI:
Semua yang kita miliki merupakan kepunyaan Tuhan, gunakanlah dengan rasa syukur dan sikap rendah hati.
Ayat Pendukung: Yer. 7:1-15; Mzm. 123; 1 Kor. 4:8-13
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.