“Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga …. (Mat. 5:12)
Tahun 2018 kita dikejutkan oleh berita kematian Anthony Bourdain (Chef) dan Kate Spade (Designer). Dilansir oleh New York Times, salah seorang anggota keluarga Anthony Bourdain mengatakan kira-kira begini, “Bagaimana mungkin ia bunuh diri, sebab ia memiliki uang dan kesuksesan melampaui mimpinya yang paling liar?” Pertanyaannya, apakah kesuksesan dan uang menjamin adanya kedamaian dan kebahagiaan?
Setiap ucapan bahagia dalam teks ini memberitahu kita bagaimana caranya mengalami kebahagiaan sejati. Kebahagiaan di sini artinya adalah diberkati (NIV mencatat blessed). Diberkati memiliki makna yang lebih dalam dari sukacita. Diberkati akan dialami oleh setiap orang yang ada di dalam Kerajaan Allah. Ucapan bahagia atau ucapan diberkati tidak menjanjikan hidup kita akan dipenuhi oleh banyak tawa, kesenangan, atau kemakmuran duniawi belaka. Bagi Yesus, diberkati bermakna mengalami harapan dan sukacita dalam situasi kehidupan yang tidak kondusif sekalipun. Agar kita bisa memiliki kehidupan yang penuh pengharapan maka kita harus ikut Yesus berapa pun harga yang harus kita bayar. Alkitab telah memberikan resep kebahagiaan (baca: diberkati) yang sejati.
Mari menghayati firman Tuhan ini; menyadari bahwa kita membutuhkan Tuhan lebih dari apa pun. Mari kita kembali kepada Tuhan; mengutamakan Tuhan. Jangan biarkan uang dan kesuksesan mengalihkan kita dari Tuhan. Sadarilah bahwa Tuhan adalah sumber kebahagiaan sejati. [Pdt. Indra Kurniadi Tjandra]
DOA: Tuhan ajarlah aku memandang salib-Mu agar hilang congkakku dan kecintaanku pada harta dunia.
Ayat Pendukung: Mi. 6:1-8; Mzm. 15; 1Kor. 1:18-31; Mat. 5:1-12
Bahan: Wasiat, renungan keluarga
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.