Dalam sejarah gereja, kapan BAPTIS itu mulai diberlakukan dan siapa waktu itu yang mempunyai wewenang untuk membaptis?
Dalam PB, kata Yohanes Pembaptis: saya membaptis dengan air, Tuhan Yesus akan membaptis dengan Roh Kudus (Yoh 1:33b). Tapi saya kok nggak pernah menemukan di PB bahwa Tuhan Yesus rajin membaptis? Banyak dituliskan mukjizat-mukjizatNya (air biasa jadi anggur, yang buta dicelikkan, mengusir setan, yang lumpuh dan yang sakit disembuhkan, bahkan yang mati pun dibangkitkan), perumpamaan-perumpamaanNya dan khotbah-khotbahNya dan seterusnya.
Satu-satunya perikop (mungkin) yang menyatakan Tuhan Yesus membaptis hanya di saat atau periode itu saja (di dalam Yoh 3:22 dan 26). Itu ditulis, hanya karena ada pertentangan antara murid-murid Yohanes, bukan karena ingin mengungkapkan pekerjaan Tuhan Yesus dalam rangka membaptis.
Kenapa injil tidak menuliskan dan menekankan atau mengekspose tentang pekerjaan ataupun aktifitas Tuhan Yesus membaptis seperti pada perikop di atas?
Setelah Tuhan Yesus wafat dan naik ke surga, baru diceritakan murid-muridNya ada yang membaptis dengan air. Ada juga murid-murid yang lain: Petrus dan Yohanes, yang dari Yerusalem pergi ke Samaria spesial membaptis mereka (yang sudah dibaptis dengan air itu) dengan ROH (Kisah Para Rasul 8:14-16). Apa memang waktu itu Baptis dengan air tidak jadi satu dengan Roh, seperti sekarang? Padahal orang-orang Samaria itu dibaptis dalam nama Tuhan Yesus yang adalah Tritunggal dengan Bapa dan Roh Kudus.
Atas pencerahannya terima kasih.
BS (Bibit Sudibyo, NIA 3138)
Pdt. Rudianto Djajakartika:
Pak Bibit yang baik,
Anda jeli sekali memeriksa teks-teks Alkitab, khususnya yang berhubungan dengan baptisan. Saya kira ini awal yang baik untuk makin memahami Alkitab, Firman Tuhan yang kita cintai. Nah, sekarang saya akan menjawab pertanyaan anda:
- Sejak awal pertama terbentuknya gereja melalui peristiwa pentakosta, gereja awal sudah melaksanakan baptisan (Kis. 2:38). Nampaknya pada waktu itu yang berwenang untuk membaptis adalah para rasul. Namun seiring dengan perkembangan gereja, tidak mungkin lagi hanya para rasul yang jumlahnya terbatas, yang boleh membaptis. Karena itu, wewenang ini dilimpahkan kepada pejabat gereja yang lain, namun kapan proses perluasan wewenang ini dimulai tidak terlalu jelas waktunya.
- Injil tidak terlalu menekankan tindakan Yesus yang membaptis karena inti injil adalah: ‘berita sukacita’ kedatangan kerajaan Allah melalui Kristus. Baptisan hanyalah simbol yang mengikuti berita sukacita itu, tetapi inti berita sukacitanya adalah tindakan Yesus yang membebaskan dan menyelamatkan. Karena itulah yang lebih ditekankan dalam injil adalah tindakan Yesus yang menyembuhkan, menolong, menghibur dan menyelamatkan yang bermuara pada peristiwa salib dan kebangkitanNya.
- Dalam baptisan air Roh Kudus hadir dan memeteraikan baptisan tersebut. Jadi baptisan air dan Roh adalah sejalan. Karena itulah Petrus berkata: “Berilah dirimu dibaptis dan kamu akan menerima karunia Roh” (Kis 2:38). Memang dalam Kis. 8:14-17 terjadi peristiwa yang unik, yaitu orang Samaria yang sudah dibaptis air tetapi belum menerima Roh Kudus. Menurut pemahaman saya, ini peristiwa khusus, mengingat kekhususan tanah Samaria dalam pemahaman orang Yahudi. Sebagaimana kita ketahui bersama, tanah Samaria dianggap oleh orang Yahudi tanah kafir. Dalam pemahaman orang Yahudi, tidak mungkin Roh Kudus akan hadir di sana. Justru karena kekhususan itu, maka perlu ditunjukkan secara khusus mengenai kehadiran Roh Kudus di tanah Samaria. Itulah sebabnya peristiwa baptisan di Samaria agak berbeda prosesnya dengan peristiwa baptisan yang lain.
Nah, demikian jawaban saya, semoga membantu pergumulan Pak Bibit.
