“Kami telah melihat Tuhan”…wow, coba perhatikan kata ‘kami’. Sekelompok mayoritas yang begitu yakin! Bandingkan dengan Thomas yang sendirian. Minoritas! Ah, si peragu ini…abaikan saja!! Begitukah?? Apalagi ketika pernyataan Thomas itu sungguh berlawanan dengan pernyataan mayoritas! Gilas saja!! Orang jawa mengatakan: ‘ilang-ilangan endog siji’, Cuma hilang satu telur, tidak masalah.
Ternyata kisahnya tidak begitu. Thomas tidak ditolak oleh mayoritas! Ia bersama mereka meskipun ada pada posisi berbeda. Yang lebih menarik, Yesus datang untuk melayani Thomas secara pribadi. Yesus ingin agar Thomas menjadi bagian dari mereka yang sudah melihat Tuhan.
Dalam hidup beriman, selalu ada orang-orang yang seperti Thomas. Mereka bergerak dengan basis data dan memang tidak mudah percaya. Yohanes secara sengaja memunculkan kisah Thomas ini untuk mengajarkan kepada kita: ‘bahwa orang seperti Thomas ini tetap adalah saudara kita’. Mereka harus dibantu untuk bisa meyakini kebenaran bersama. Lihatlah, bahkan Yesus sendiri datang secara pribadi kepada Thomas.
Ah…alangkah indahnya ketika si peragu pada akhirnya bisa ikut berkata: “Kami sudah melihat Tuhan!”
RDJ
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.