Suatu kali di sebuah kumpulan ibu-ibu yang sedang menemani anak-anaknya bermain, terdengar suara tangis kencang dari seorang anak. Mendadak semua ibu terdiam, telinga mereka penuh perhatian mendengarkan suara tersebut. Beberapa detik kemudian salah satu ibu berkata spontan, “Ah, tenang bukan anakku!” sambil mengelus dada dan meneruskan permainan di HP-nya.
Banyak orang tidak memedulikan anak orang lain. Jangan-jangan, itulah yang menyebabkan kita berpikir bahwa tema bulan peduli kali ini tidak relevan dengan diri kita yang sudah memiliki anak kecil atau belum memiliki anak.
Padahal pada waktu Yesus berkata, “Jangan menyesatkan salah satu dari anak-anak ini!” Yesus bukan hanya bicara kepada orangtua kandung dari anak-anak itu, tetapi juga kepada murid-murid-Nya. Itu berarti, tugas untuk menuntun anak ke jalan yang benar, adalah tugas kita bersama. Ini adalah tugas kita sebagai orang yang lebih tua di dalam dan melalui gereja sebagai wadah yang menerima mandat dari Tuhan.
Apa yang dimaksud dengan menyesatkan anak? Dalam terjemahan lainnya, Yesus mengatakan bahwa jika murid-murid menyebabkan anak-anak menjadi pengikut atau pelaku dosa, maka Allah sangat serius bahkan menghukum pelakunya.
Pertanyaannya, apa yang dapat kita lakukan, agar tindak tanduk dan tutur kata kita tidak menyesatkan anak?
- Pertama, Belajarlah menjadi orang yang semakin tua semakin bijaksana.
- Kedua, sadarilah bahwa perkataan, perbuatan dan ‘percaya’ kita kepada Tuhan adalah cermin buat anak-anak muda di sekitar kita.
- Ketiga, Tuntunlah anak-anak atau anak muda dimanapun mereka berada, untuk datang kepada Tuhan.
Bagaimana caranya? Sub tema di bulan peduli minggu ke-4 akan menjawabnya.
Selamat menjadi orangtua dan orang yang lebih tua! Selamat meneladani, membangun dan memotivasi calon-calon pemimpin gereja dan bangsa masa depan sebagai tugas mulia dari Tuhan. Siapkah kita? Tuhan memberkati
[Riajos]
Komentar Anda
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom dengan tanda (**) wajib diisi.