“Tetapi kamu, janganlah kamu berhenti, kejarlah musuhmu dan hantamlah barisan belakangnya … sebab TUHAN, Allahmu menyerahkan mereka kepadamu!” (Yos. 10:19)

Final Liga Champions 1998/1999 menjadi pertandingan yang sulit dilupakan oleh pendukung Manchester United dan Bayern Munchen. Waktu pertandingan normal 90 menit sudah berakhir dengan keunggulan 1-0 untuk Bayern Munchen. Para pendukung Bayern Munchen sudah bersiap merayakan kemenangan tim kesayangannya. Waktu tersisa 3 menit untuk injury time. Apa yang terjadi selanjutnya? Saat pluit akhir ditiup oleh wasit, para pendukung Manchester United-lah yang bersorak merayakan kemenangan. Ya! Manchester United menang dengan skor 2-1 setelah dua pemainnya, Sheringham dan Solskjaer, menjebol gawang Bayern Munchen di 3 menit terakhir.

Kisah tersebut menyadarkan kita untuk tidak lengah terhadap segala tantangan yang ada di hadapan kita. Mungkin saja kemenangan sudah di depan mata, tetapi hal itu masih bisa hilang jika kita lengah. Inilah yang diperingatkan Yosua kepada orang-orang Israel dalam pertempuran di Gibeon. Lima raja Kanaan sudah pergi dari istananya dan bersembunyi di gua. Di atas kertas, mereka sudah menang. Namun, Yosua tidak jemawa. Ia meminta orang-orang Israel tidak berhenti menyerang hingga mereka bisa menduduki tanah perjanjian.

Peringatan Yosua juga ditujukan kepada kita yang di atas kertas sudah meraih kemenangan melalui peristiwa Paskah. Kebangkitan Kristus semestinya tidak membuat kita menjadi lengah dan bisa berbuat semaunya. Jangan berhenti melakukan kehendak-Nya agar sesama dan dunia turut merasakan kemenangan yang kita imani. [Pdt. Hizkia Anugrah Gunawan]

DOA:
Teguhkanlah kami untuk melakukan kehendak-Mu agar kemenangan Kristus dapat kami teruskan kepada sesama dan dunia. Amin.

Ayat Pendukung: Mzm. 118:1-2, 14-24; Yos. 10:16-27; 1Kor. 5:6b-8
Bahan: Wasiat, renungan keluarga.